Ciri Orang Munafik Menurut Al-Qur’an

LADUNI.ID, Jakarta – Janji memang ringan diucapkan namun berat untuk ditunaikan. Rasulullah telah banyak memberikan teladan dalam hal ini termasuk larangan keras menciderai janji dengan orang-orang kafir.

Manusia dalam hidup ini pasti ada keterikatan dan pergaulan dengan orang lain. Maka setiap kali seorang itu mulia dalam hubungannya dengan manusia dan terpercaya dalam pergaulannya bersama mereka, maka akan menjadi tinggi kedudukannya dan akan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Sementara seseorang tidak akan bisa meraih predikat orang yang baik dan mulia pergaulannya, jika ia tidak menghiasi dirinya dengan akhlak-akhlak yang terpuji. Dan di antara akhlak terpuji yang terdepan adalah menepati janji.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Syarat/janji yang paling berhak untuk ditepati adalah syarat yang kalian halalkan dengannya kemaluan.” (HR. Al-Bukhari no. 2721)

Yakni syarat/janji yang paling berhak untuk dipenuhi adalah yang berkaitan dengan akad nikah seperti mahar dan sesuatu yang tidak melanggar aturan agama. Jika persyaratan tadi bertentangan dengan syariat maka tidak boleh dilakukan, seperti seorang wanita yang mau dinikahi dengan syarat ia (laki-lakinya) menceraikan isterinya terlebih dahulu. (Lihat Fathul Bari, 9/218)

Ada beberapa ciri-ciri orang munafik yang perlu kita ketahui, setiap umat Muslim hendaknya berhati-hati dan menjaga diri dari sifat dan ciri dari kemunafikan tersebut. Ciri orang munafik banyak disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits, diantaranya:

Ciri Orang Munafik Menurut Al-Qur’an disebutkan diantaranya sebagai berikut:

Pertama, Suka Berdusta
Ciri orang munafik yang pertama ialah suka berdusta atau berbohong. Dalam Al-Qur’an surat Al-Munafikun ayat 63:1, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

اِذَا جَاۤءَكَ الْمُنٰفِقُوْنَ قَالُوْا نَشْهَدُ اِنَّكَ لَرَسُوْلُ اللّٰهِ ۘوَاللّٰهُ يَعْلَمُ اِنَّكَ لَرَسُوْلُهٗ ۗوَاللّٰهُ يَشْهَدُ اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ لَكٰذِبُوْنَۚ (١)

“Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: “Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah”. Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta”.(Qs.Al-Munafikun 63:1)

Rasulullah Shallahu  ‘alaihi wassalam juga menyampaikan bahwa ciri orang munafik itu ketika berbicara akan berdusta. Sebagaimana dalam sabdanya, “Tanda orang munafik ada tiga, salah satunya adalah jika berbicara dia dusta.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ciri yang kedua adalah Sering Ingkar Janji
Ciri orang munafik selanjutnya, yakni sering ingkar janji. Apabila mereka berjanji, tidak pernah ditepati. Allah Ta’ala sangat membenci orang-orang yang berbuat demikian.
Hal ini disebutkan dalam Alquran yang berbunyi:

وَاَوْفُوْا بِعَهْدِ اللّٰهِ اِذَا عَاهَدْتُّمْ وَلَا تَنْقُضُوا الْاَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيْدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمُ اللّٰهَ عَلَيْكُمْ كَفِيْلًا ۗاِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُوْنَ (٩١)

“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah (mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.” (Qs. An-Nahl 16:91)

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوْا مَالَ الْيَتِيْمِ اِلَّا بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ حَتّٰى يَبْلُغَ اَشُدَّهٗۖ وَاَوْفُوْا بِالْعَهْدِۖ اِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْـُٔوْلًا (٣٤)

“Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.” (Qs.Al-Isra`17:34)

Melanggar perjanjian atau ghadar adalah dosa besar. Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang tidak menepati janji seorang muslim, maka dia mendapat laknat Allah, malaikat, dan seluruh manusia. Tidak diterima darinya taubat dan tebusan” (HR. Bukhari)

Ciri yang ketiga, Orang munafik juga suka berkhianat.
Ketika diberi amanah, mereka akan dengan mudah mengingkari bahkan menghancurkannya. Padahal, Allah Ta’ala telah menjelaskan bahwa apabila seorang Muslim diberi amanat, maka wajib baginya untuk menyampaikan.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala  dalam Qur’an surat An-Nisa 4:58

۞ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا (٥٨)

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”(Qs. An-Nisa 4:58)

Siapapun orangnya yang masih sehat fitrahnya tidak akan suka kepada orang yang ingkar janji. Karenanya, dia akan dijauhi di tengah-tengah masyarakat dan tidak ada nilainya di mata mereka.
Namun anehnya ternyata masih banyak orang yang jika berjanji hanya sekedar igauan belaka. Dia tidak peduli dengan kehinaan yang disandangnya, karena orang yang punya mental suka dengan kerendahan tidak akan risih dengan kotoran yang menyelimuti dirinya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

اِنَّ شَرَّ الدَّوَاۤبِّ عِنْدَ اللّٰهِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَۖ (٥٥)

الَّذِيْنَ عَاهَدْتَّ مِنْهُمْ ثُمَّ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَهُمْ فِيْ كُلِّ مَرَّةٍ وَّهُمْ لَا يَتَّقُوْنَ (٥٦)

“Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang kafir, karena mereka itu tidak beriman. (Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya).” (Qs.Al-Anfal 8:55-56)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bagi setiap pengkhianat (akan ditancapkan) bendera pada pantatnya di hari kiamat.”
(HR. Muslim bab Tahrimul Ghadr no. 1738 dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu)

 Demikian artikel tentang Ciri- ciri orang Munafik, semoga kita berhati-hati dan menjaga diri dari sifat dan ciri dari kemunafikan tersebut.

___________

Catatan: Tulisan ini terbit pertama kali pada tanggal 09 April 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan
Editor : Sandipo

Sumber : Al-Qur’an dan HR.Bukhari dan Muslim

https://www.laduni.id/post/read/57915/ciri-orang-munafik-menurut-al-quran.html