LADUNI.ID, Jakarta – Karomah adalah sebuah keistimewaan yang dimiliki oleh hamba Allah SWT yang telah jelas kesolehannya. Biasanya, karomah dimiliki para kekasih Allah seperti nabi dan rasul hingga para wali. Secara bahasa, karomah berasal dari salah satu Asmaul Husna, yaitu Al Karim, yang artinya Yang Maha Mulia. Secara Istilah, karomah adalah suatu hal atau kejadian luar biasa di luar nalar dan kemampuan manusia awam.
Di dalam kitab MAWAQI’UN NUJUM Syaikh Muhyiddin Ibnul Arabi menerangkan bahwa karomah adalah hasil dari ketaatan 8 anggota tubuh kepada Allah SWT yang sudah ditetapkan yaitu mata, telinga, lisan, tangan, perut, alat kelamin, kaki, dan hati. Dimana masing-masing anggota tubuh tersebut memiliki tugas dan apabila dilaksanakan dengan baik, maka Allah SWT akan berikan karomah pada setiap anggota tubuhnya, berikut kami ringkaskan keterangan Syaikh Muhyiddin Ibnul Arabi mengenai karomah kedelapan anggota tubuh tersebut. Karena anggota tubuh yang dimaksud tersebut telah diberikan tugas untuk dilaksanakan dengan baik oleh Allah SWT.
1. Mata
Jika mata dipergunakan untuk taat kepada Allah kepada Allah SWT serta menjauhkan pandangan dari hal-hal yang dilarang maka ia akan dikaruniai oleh Allah SWT dapat melihat seorang yang akan berkunjung atau datang walaupun dari jarak yang masih jauh, ada juga yang diberikan oleh Allah SWT dapat menyingkap tabir (hijab) atau dinding tebal sehingga melihat Ka’bah ketika shalat. Bahkan yang lebih dari itu manusia dapat melihat alam Malaikat, baik dari golongan ruhani seperti malaikat, jin dan penduduk langit maupun yang ada dibumi
2. Telinga
Firman Allah SWT QS. Az-Zumar 39:17-18
وَالَّذِيْنَ اجْتَنَبُوا الطَّاغُوْتَ اَنْ يَّعْبُدُوْهَا وَاَنَابُوْٓا اِلَى اللّٰهِ لَهُمُ الْبُشْرٰىۚ فَبَشِّرْ عِبَادِۙ (١٧)
الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ اَحْسَنَهٗ ۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ هَدٰىهُمُ اللّٰهُ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمْ اُولُوا الْاَلْبَابِ (١٨)
Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembahnya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku, yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.
Allah SWT telah menerangkan dalam ayatnya QS. Az-Zumar 39:17-18 bahwasanya orang yang memiliki telinga yang taat, dia selalu mendengar petunjuk dari Tuhannya lalu melaksanakannya dan mereka adalah golongan orang yang berakal, sedangkan mereka yang mendengarkan petunjuk tetapi tidak melaksanakannya, mereka ibarat orang tuli yang mendengar tetapi tidak mendengar disebabkan tidak memfungsikan akalnya dengan baik.
Maka bagi mereka yang mendengar lalu melaksanakan petunjuk tersebut sesungguhnya itu adalah bentuk ketaatan telinga manusia kepada Allah SWT sehingga mendengar kabar-kabar gembira itu, kemudian Allah SWT menganugerahkan mereka dapat mendengar suara tasbih pujian-pujian mahluk kepada Allah SWT selain manusia, seperti tumbuh-tumbuhan, batu-batuan, dan apa saja yang ada di muka bumi ini sesungguhnya semuanya bertasbih kepada Allah SWT seperti yang telah diterangkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an QS. Al-Isra’ 17:44 yaitu:
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمٰوٰتُ السَّبْعُ وَالْاَرْضُ وَمَنْ فِيْهِنَّۗ وَاِنْ مِّنْ شَيْءٍ اِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهٖ وَلٰكِنْ لَّا تَفْقَهُوْنَ تَسْبِيْحَهُمْۗ اِنَّهٗ كَانَ حَلِيْمًا غَفُوْرًا (٤٤)
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Isra’ 17:44)
3. Lisan
Apabila manusia menggunakan lisannya untuk taat kepada Allah SWT, maka Allah SWT akan berikan keramat atau karomah yaitu segala ucapannya dan doanya mujarab dan terkabul, dan apabila dia mampu melihat alam ghaib, dan mendengarnya namun tidak mampu berinteraksi maka dia belum mendapatkan keramat lisan, namun apabila terbuka keramat lisan tersebut, maka mereka adalah orang yang mampu bercakap-cakap dengan alam arwah, orang yang sudah mati, benda-benda di muka bumi ini, bahkan terkadang mereka diberi tahu akan kejadian yang akan terjadi.
4. Tangan
Apabila manusia mempergunakan tangannya untuk taat kepada Allah SWT maka tangan tersebut akan bersih dari noda dan tampak bercahaya seperti halnya yang dialami oleh Nabi Musa a.s sehingga ada yang apabila tangan tersebut diusapkan oleh orang yang sakit maka orang tersebut akan sembuh, bahkan tangan tersebut memancarkan air dari sela-sela jarinya seperti Rasulullah SAW, adapun para wali-walinya juga ada yang mampu mengeluarkan emas dan perak dari tangannya.
5. Perut
Apabila manusia mampu menjaga perutnya untuk selalu taat kepada Allah SWT, niscaya perutnya akan terjaga dari makanan-makanan yang syubhat dan haram, seperti halnya yang dialami oleh seorang wali Allah SWT yaitu Al-Harits Al-Muhasibi setiap kali apabila di dihidangkan makanan yang syubhat ataupun haram Allah SWT kasih tanda kepada dirinya yaitu tangannya selalu berkeringat dan terasa dingin, ada pula yang dialami oleh Ibunda Abu Yazid Al-Busthami, ketika beliau sedang mengandung Abu Yazid apabila memakan sesuatu yang syubhat ataupun haram maka akan terasa mual dan memuntahkan kembali makanan tersebut sehingga Abu Yazid yang didalam kandungannya terjaga dari makanan-makanan yang syubhat dan haram, dan kebanyakan para wali-wali Allah SWT ini ditampakkan oleh Allah SWT apabila makanan yang dihadapannya tidak halal maka akan tampak ada darah, bangkai dan sesuatu yang menjijikkan sehingga hilang selera makan dan tidak memakan makanan tersebut. Selain Allah SWT menjaga perutnya Allah SWT juga berikan kepada mereka yang menjaga perutnya kecukupan dalam menyuguhkan hidangan untuk orang yang banyak walaupun makanannya sedikit, bahkan terkadang satu macam makanan yang dihidangkan bisa menjadi bermacam-macam tergantung dari kesukaan orang yang hadir dalam jamuan makan tersebut, dan Allah SWT berikan nikmat merasa kenyang walaupun sedikit makannya.
6. Alat Kelamin
Di antara keramat yang Allah SWT berikan kepada orang yang menjaga Alat Kelaminnya untuk taat kepada Allah SWT dengan menjauhi apa yang dilarangnya adalah dapat menghidupkan orang yang mati, menyembuhkan orang yang sakit, buta, tuli, lepra dan banyak sekali penyakit yang dapat disembuhkan, seperti halnya yang pernah di alami oleh Siti Maryam bunda Isa a.s yang selalu menjaga kesucian dan kehormatannya sehingga Allah SWT memberikan kemuliaan kepada beliau. Seperti yang telah di firmankan Allah SWT dalam kitabnya Al-Qur’an QS. At-Tahrim ayat 66:12 dan Al-Qur’an QS. Al-Anbiyaa ayat 21:91 yaitu:
وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرٰنَ الَّتِيْٓ اَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيْهِ مِنْ رُّوْحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمٰتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهٖ وَكَانَتْ مِنَ الْقٰنِتِيْنَ ࣖ ۔ (١٢)
“Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat.” (QS At-Tahrim ayat 66:12)
وَالَّتِيْٓ اَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيْهَا مِنْ رُّوْحِنَا وَجَعَلْنٰهَا وَابْنَهَآ اٰيَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ (٩١)
“Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiyaa ayat 21:91)
7. Kaki
Bagi orang yang kakinya taat berjalan di jalan Allah SWT maka Allah SWT akan berikan keramat seperti halnya mampu berjalan di atas air, di udara, berjalan dengan sangat cepat sehingga mampu mengelilingi bumi dalam waktu singkat atau yang lebih terkenal dengan ilmu melipat bumi, keramat jenis ini banyak sekali dialami oleh para wali-wali Allah SWT dan tercatat sebagai hikayat-hikayat yang banyak diceritakan dalam kitab-kitab para Salafunash Shalihin.
8. Hati
Semua karamah yang ada pada anggota tubuh berawal dan bersumber dari hati, karena hati memiliki peranan penting dalam menggerakkan anggota tubuh, dan mustahil seseorang mendapatkan keramat dari semua anggota tubuh apabila dia tidak menyucikan hatinya terlebih dahulu. Maka hendaklah manusia itu hatinya taat kepada Allah SWT sehingga diberikan keramat yang besar, dibukakan rahasia yang terselubung dialam ghaib. Untuk memiliki hati yang taat maka diperlukan keikhlasan untuk mensucikannya, bisa jadi seseorang itu berbuat baik, namu berbuat baik itu perlu diperhatikan apakah baik dimata manusia apakah baik dimata Allah SWT, karena Allah SWT melihat setiap perbuatan itu baik apabila hati seseorang tersebut ikhlas untuk beribadah kepada Allah SWT seperti yang dijelaskan didalam Al-Qur’an QS. Al-Bayyinah 98:5 yaitu:
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ (٥)
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah 98:5)
Seperti halnya dalam sabda Nabi Muhammad SAW: “Segala amal itu tergantung pada niatnya, Setiap orang (juga) tergantung pada niatnya”.
Maka dari itu apabila seseorang dapat mengendalikan hatinya, dan menjaga untuk selalu beribadah kepada Allah SWT niscaya akan terbukalah segala macam hijab tersebut yang menghalanginya untuk menembus rahasia alam Malakut. Wallahu a’lam bi ash-shawabi
Sumber : Kitab MAWAQI’UN NUJUM Syaikh Muhyiddin Ibnul Arabi