Do’a Saat Menyaksikan Gerhana Bulan dan Tata Cara Sholat Khusuf

LADUNI.ID, Jakarta – Dalam bahasa Arab gerhana bulan disebut dengan “khusuf”. Sedangkan menurut ilmu astronomi, gerhana bulan ialah suatu fenomena yang terjadi ketika keseluruhan atau sebagian saja penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Gerhana bulan memiliki tiga macam jenis yaitu; gerhana bulan total, sebagian, dan penumbra.

Secara Islam gerhana bulan termasuk salah satu tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Sehingga dianjurkan melaksnakan sholat khusuf bagi setiap muslim yang melihat fenomena gerhana bulan di daerahnya. Kebanyakan ulama berpendapat hukum melaksanakan sholat gerhana bulan ialah sunnah muakkad, berikut ulasannya :

وَصَلَاةُ كُسُوفِ الشَّمْسِ وَالْقَمَرِ سُنَّةٌ مُؤَكَّدَةٌ بِالْاِجْمَاعِ لَكِنْ قَالَ مَالِكٌ وَأَبُو حَنِيَفَةَ يُصَلِّى لِخُسُوفِ الْقَمَرِ فُرَادَى وَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ كَسَائِرِ النَّوَافِلِ

Artinya: Menurut kesepakatan para ulama (ijma`) hukum shalat gerhana matahari dan gerhana bulan adalah sunah muakkadah. Akan tetapi menurut Imam Malik dan Abu Hanifah shalat gerhana bulan dilakukan sendiri-sendiri dua rakaat seperti shalat sunah lainnya. (lihat Muhyiddin Syaraf An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab,  1431 H/2010 M, juz VI, halaman 106).

Pendapat di atas berdasarkan firman Allah SWT dan riwayat hadis yang berbunyi :

وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Artinya: Sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Jangan kalian bersujud pada matahari dan jangan (pula) pada bulan, tetapi bersujudlah kalian kepada Allah yang menciptakan semua itu, jika kamu hanya menyembah-Nya. (QS Fushilat [41]: 37).

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَكْسِفَانِ لِمَوْتِ اَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ تَعَالَى فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَقُومُوا وَصَلُّوا

Artinya: Sungguh, gerhana matahari dan bulan tidak terjadi sebab mati atau hidupnya seseorang, tetapi itu merupakan salah satu tanda kebesaran Allah Taala. Karenanya, bila kalian melihat gerhana matahari dan gerhana bulan, bangkit dan shalatlah kalian. (HR. Imam Bukhari No.1002Imam Muslim).

Do’a gerhana bulan dan tata cara sholat khusuf

Do’a Saat Menyaksikan Gerhana Bulan yang dikutip dari Surat Ali ‘Imran 3:191.

الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (١٩١)

191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

Banyak do’a yang bisa dipanjatkan saat melihat kekerasan bulan. Selain do’a di atas, berikut ada do’a lainnya yang dikutip dari Al-Quran Surat Al-Hasyr ayat 24 yang bisa kita panjatkan:

هُوَ اللّٰهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰىۗ يُسَبِّحُ لَه ٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ࣖ

Artinya: “Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.”

Melihat gerhana bulan berarti melihat salah satu tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Sebaiknya banyak melakukan pujian terhadapnya, salah satunya dengan melaksanakan sholat khusuf atau gerhana bulan. Berikut ini langkah-langkahnya :

1. Memastikan waktu terjadinya fenomena gerhana bulan secara pasti.
2. Sholat khusuf dilaksanakan saat fenomena gerhana sedang terjadi.
3. Melafalkan niat sholat gerhana bulan dalam hati dan lisan, berikut ini lafalnya :

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Latin: Ushalli sunnatal khusuf rak’ataini imaman/makmuman lillahi ta’ala

Artinya: “Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT”

4. Membaca takbiratul ihram
5. Membaca doa iftitah, seperti berikut :

اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ مِنْ نَفْخِهِ وَنَفْثِهِ وَهَمْزِهِ

Allahu akbar kabiiro, allahu akbar kabiiro, allahu akbar kabiiro, walhamdulillahi katsiiro, walhamdulillahi katsiiro, walhamdulillahi katsiiro, wa subhanallahi bukrotaw washilaa, wa subhanallahi bukrotaw washilaa, wa subhanallahi bukrotaw washilla a’udzu billahi minasy syaithooni min nafkhihi, wa naftshihi, wa hamzih.

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Aku berlindung kepada Allah dari tiupan, bisikan, dan godaan setan.”

6. Membaca taawudz dan surat Al-fatihah :
7. Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 100 ayat Surat Al-Baqarah.
8. Itidal, bukan baca doa i’tidal, tetapi baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Ali Imran atau selama surat itu.
9. Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 80 ayat Surat Al-Baqarah.
10. Itidal. Baca doa i’tidal.
11. Sujud dengan membaca tasbih selama rukuk pertama.
12. Duduk di antara dua sujud 10.Sujud kedua dengan membaca tasbih selama rukuk kedua.
13. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
14. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Hanya saja bedanya, pada rakaat kedua pada diri pertama dianjurkan membaca surat An-Nisa. Sedangkan pada diri kedua dianjurkan membaca Surat Al-Maidah.
15.Salam.
16. Imam atau orang yang diberi wewenang menyampaikan dua khutbah shalat gerhana dengan taushiyah agar jamaah beristighfar, semakin takwa kepada Allah, tobat, sedekah, memerdekakan budak (pembelaan terhadap kelompok masyarakat marjinal), dan lain sebagainya.

Demikian tentang  do’a gerhana bulan dan tata cara lengkap melakukan sholat khusuf “sholat gerhana”. Saat di tempat tinggal anda terjadi gerhana bulan, maka dianjurkan melaksanakan sholat khusuf.

Sumber : Kitab Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab, Hadis Imam Bukhari No.1002

___________

Catatan: Tulisan ini terbit pertama kali pada Kamis, 10 Januari 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan.

Editor : Sandipo

Jum’at Legi, 05 Mei 2023

Jum’at : 6
Legi      : 5

https://www.laduni.id/post/read/51260/doa-saat-menyaksikan-gerhana-bulan-dan-tata-cara-sholat-khusuf.html