Syekh Yusuf bin Ibrahim bin Ismail An-Nabhani dalam karyanya Jami’ Karamat Al-Awliya’ (Juz, 1 Hlm. 372) mengisahkan bahwa di kota Tabaristan ada seorang pemimpin yang zalim, ia sering mengambil paksa anak-anak perawan untuk dijadikan selir. Pada suatu hari seorang wanita tua datang kepada Syekh Abu Zaid Al-Qussab, wanita tua itu datang sambil menangis. Ia meminta di doakan supaya anak perawannya tidak diambil oleh raja yang zalim.
Wanita tua itu berkata, “Raja zalim itu akan datang kerumahku dan akan mengambil anakku, aku datang kepadamu untuk memohon doamu, supaya anakku selamat dari kezalimannya.”
Syekh Abu Zaid Al-Qussab diam, dan kepalanya diangkat ke langit seraya berkata, “Di kehidupan ini sudah jarang orang yang mustajab doanya, aku sarankan kamu pergi ke kuburan orang islam, disana kamu akan menemukan orang yang dapat mengkabulkan hajatmu.”
Berangkatlah wanita tua itu ke kuburan orang islam, disana ia bertemu dengan seorang pemuda yang sangat tampan, pakaiannya bagus dan harum baunya, wanita tua itu menyapanya dengan salam, dan pemuda itu menjawabnya. Pemuda itu berkata, “Apa keperluanmu.” Wanita tua itu menceritakan apa yang disarankan oleh Syekh Abu Zaid Al-Qussab.
Kemudian pemuda itu menimpalinya, “Katakan kepada Syekh Abu Zaid Al-Qussab bahwa doanya cepat di kabulkan dan kamu minta doa kepadanya.”
Wanita tua itu berkata, “Yang hidup mengarahkan aku ke yang mati, dan yang mati mengarahkan aku ke yang hidup, dan tidak ada yang membantuku, jadi kepada siapa aku harus pergi.”
Pemuda itu berkata, “Kembalilah kamu ke Syekh Abu Zaid Al-Qussab dengan doanya hajatmu akan dikabulkan.” Akhirnya wanita tua itu kembali lagi menghadap Syekh Abu Zaid Al-Qussab dan menceritakan kejadiannya dengan si pemuda, bahwa si pemuda menyarankan untuk minta doa kepada Syekh Zaid Al-Qussab.
Ahirnya Syekh Abu Zaid Al-Qussab bersedia mendoakannya, Syekh Abu Zaid Al-Qussab berdoa untuk keselamatan putri wanita tua itu, supaya tidak diambil oleh raja yang zalim. Setelah itu ia diam, tiba-tiba keringat mengalir dari dahinya, kemudian ia berteriak dan jatuh pingsan. Pada waktu itu terdengar kabar bahwa raja sudah memasuki kota dengan menunggangi kuda, ia menuju ke rumah wanita tua untuk mengambil anak perempuan-Nya. Sebelum sampai ke rumah wanita tua, kuda si raja tersandung dan jatuh, leher kuda itu patah. Ahirnya raja itu gagal untuk mengambil anak si wanita tua.
Wanita tua itu bersyukur kepada Allah karena doa Syekh Abu Zaid Al-Qussab terkabulkan. Setelah Syekh Zaid Al-Qussab sadar dari pingsannya, Wanita tua itu berkata, “Kenapa kamu awalnya menyuruhku datang ke kuburan orang islam untuk memenuhi hajatku.”
Syekh Abu Zaid Al-Qussab menjawab,”Aku benci pertumpahan darah sebab doaku, jadi aku merujuknya kepada saudaraku Nabi Khidir semoga doa dan kedamaian menyertainya.” Wallahu A’lam Bissawab.
https://alif.id/read/hosi/doa-syekh-abu-zaid-al-qussab-menyelamatkan-dari-kezaliman-b243737p/