Laduni.ID, Jakarta – Jangan terlalu anti pada hadis daif sampai mengatakan haram mengamalkan hadis daif lalu mensejajarkan dengan hadis palsu. Apalagi menuduh dengan Mazhab Ahli Bidah. Berat lho konsekuensinya.
Kalau memang hadis daif diharamkan mengapa Imam Ahlussunah berikut ini berkenan pada hadis daif:
قال أحمد بن حنبل يقول إذا روينا عن رسول الله صلى الله عليه وسلم: في الحلال والحرام شددنا في الأسانيد وإذا روينا عن النبي صلى الله عليه وسلم في فضائل الأعمال ومالا يضع حكماً ولا يرفعه تساهلنا في الأسانيد.
Ahmad bin Hambal berkata: “Bila kami meriwayatkan dari Nabi tentang hukum halal dan haram, maka kami sangat selektif dalam hal sanad. Jika kami meriwayatkan keutamaan amal dan selain hukum, maka kami tidak selektif.” (Thabaqat Hanabilah, 1/171)
Atau jangan-jangan mau mengeluarkan Imam Bukhari dari Ahlusunah wal Jamaah, ya?
ﻭﻗﺎﻝ اﻟﺒﺨﺎﺭﻱ: اﺣﻔﻆ ﻣﺌﺔ ﺃﻟﻒ ﺣﺪﻳﺚ ﺻﺤﻴﺢ ﻭﻣﺎﺋﺘﻲ ﺃﻟﻒ ﺣﺪﻳﺚ ﻏﻴﺮ ﺻﺤﻴﺢ
Imam Bukhari berkata: “Saya hafal 100.000 hadis sahih. Dan hafal 200.000 hadis tidak sahih/daif.” (Faidh Al-Qadir, 1/17)
Hadis-hadis daif yang dihafal Imam Bukhari banyak dicantumkan dalam kitabnya Adab Al-Mufrad, At-Tarikh Al-Kabir dan Ash-Shaghir.
Atau jangan-jangan mau mengeluarkan Syaikhul Islam mereka dari Ahlusunah wal Jamaah ya?
Syekh Ibnu Taimiyah berkata:
ولهذا كانوا يسهلون فى اسانيد أحاديث الترغيب والترهيب مالا يسهلون فى أسانيد احاديث الأحكام
“Oleh karenanya para ulama tidak selektif dalam sanad hadis motivasi dan dorongan (boleh hadis daif), tidak seperti dalam selektif hadis tentang hukum (hanya hadis sahih).” (Majmu’ Fatawa, 20/206)
Di kitab Syekh Ibnu Taimiyah banyak juga hadis daifnya. Kalau tidak percaya silahkan baca kitab Al-Kalim At-Thayyib yang ditakhrij Syekh Albani. Hadis daifnya ada 15, hadis daif jiddan ada 7, bahkan ada 5 hadis palsu.
Atau jangan-jangan juga akan mengeluarkan Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab? Dalam kitab beliau yang paling populer bernama At-Tauhid banyak ditemukan hadis daif, padahal ini kitab Akidah (sudah saya baca beberapa ulama Saudi yang tetap membela dan mentakwil). Kalau tidak percaya silahkan baca artikel dari ustaz kalangan mereka sendiri.
Sumber foto: FB Ustaz Ma’ruf Khozin
Editor: Daniel Simatupang