Laduni.ID, Jakarta – Nabi Muhammad SAW adalah sosok pemimpin yang sangat dekat dengan umatnya. Beliau mempunyai kasih sayang yang sangat besar kepada kaum lemah. Khususnya kepada para anak yatim.
Dalam sebuah Hadis diriwayatkan kisah yang sangat pilu dan mengharukan tentang seorang anak yatim yang bersedih di Hari Raya, tapi ketika berjumpa Nabi, saat itu juga ia merasa orang yang paling bahagia di dunia. Kisah ini sebagaimana dicatat di dalam Kitab Durrotun Nasihin karya Syaikh Usman bin Hasan bin Ahmad As-Syakiri Al-Khubawi. Berikut teks redaksinya:
قِصَّةُ الْيَتِيْمِ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْعِيْدِ لِأَجْلِ صَلَاةِ الْعِيْدِ، فَرَأَى الصِّبْيَانَ يَلْعَبُوْنَ وَوَجَدَ صَبِيًّا وَاقِفًا يَبْكِيْ، فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ لَهُ: مَا يُبْكِيْكَ أَيُّهَا الصَّبِيُّ؟ وَهُوَ لَمْ يَعْرِفْ أَنَّهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، دَعْنِي أَيُّهَا الرَّجُلُ فَإِنَّ أَبِيْ مَاتَ فِي اِحْدَى الْغَزَوَاتِ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ وَأُمِّيْ تَزَوَّجَتْ بِغَيْرِ أَبِيْ فَأَخَذَ دَارِيْ وَأَكَلَ مَالِيْ فَصِرْتُ كَمَا تَرَانِيْ عَارِيًا جَائِعًا حَزِيْنًا ذَلِيْلًا، فَلَمَّا أَتَى يَوْمُ الْعِيْدُ رَأَيْتُ الصِّبْيَانَ يَلْعَبُوْنَ فَتَشَدَّدَ حُزْنِيْ فَبَكَيْتُ، فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَا تَرْضَى أَنْ أَكُوْنَ لَكَ أَبًا وَعَائِشَةُ أُمًّا وَفَاطِمَةُ أُخْتًا وَعَلِيُّ عَمًا وَالْحَسَنُ وَالْحُسَيْنُ إِخْوَةً؟ فَقَالَ لَهُ الصَّبِيُّ أَكَيْفَ لَا أَرْضَى يَا رَسُوْلَ اللهِ، فَأَخَذَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَوَصَّلَ إِلَى دَارِهِ فَأَقَامَهُ وَأَلْبَسَهُ لِبَاسَ الْعِيْدِ، فَخَرَجَ الصَّبِيُّ يَلْعَبُ مَعَ الصِّبْيَانِ، فَقَالَ لَهُ الصِّبْيَانُ: كُنْتَ وَاقِفًا بَيْنَنَا الْآنَ تَبْكِي وَمَا يُضْحِكُكَ الْآنَ؟ فَقَالَ لَهُمْ: كُنْتَ جَائِعًا فَشَابِعًا وَكُنْتُ عَارِيًا فَكَسَيْتُ وَكُنْتُ بِغَيْرِ أَبٍ فَأَصْبَحَ رَسُوْلُ اللهِ أَبِيْ وَعَائِشةُ أُمِّيْ وَفَاطِمَةُ أُخْتِيْ وَعَلِيٌّ عَمِيْ وَالْحَسَنُ وَالْحُسَيْنُ إِخْوَتِيْ، فَقَالَ لَهُ الصِّبْيَانُ: يَا لَيْتَ آبَائُنَا مَاتُوْا فِي اِحْدَى الْغَزَوَاتِ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ
Kisah anak yatim dengan Rasulullah SAW.
“Pada pagi Hari Raya, Nabi SAW keluar untuk melaksanakan shalat ‘Id. Saat itu beliau melihat anak-anak sedang bermain, tapi Nabi SAW menemukan seorang anak yang berdiri menangis. Lalu Nabi SAW bertanya: “Apa yang membuatmu menangis wahai bocah?”
Anak itu menjawab, tapi dia tidak tahu bahwa yang bertanya itu adalah Nabi SAW, “Tinggalkanlah aku wahai Seseorang! Bapakku wafat dalam sebuah peperangan bersama Rasulullah SAW, ibuku lalu menikah dengan orang lain, mereka mengambil rumahku dan memakan hartaku. Jadilah aku seperti yang engkau lihat, tak berpakaian, kelaparan, sedih dan hina. Ketika tiba Hari Raya, aku melihat teman sebayaku bermain, aku jadi bertambah sedih, lalu aku menangis.”
Nabi SAW lalu menawarkan, “Apakah kamu mau aku jadi bapakmu, Aisyah jadi ibumu, Fathimah jadi saudara perempuanmu, Ali jadi pamanmu, Hasan dan Husein menjadi saudara lelakimu?”
Anak itu lalu menimpali, “Bagaimana Aku tidak rela Ya Rasulallah?!”
Segera setelah itu, Rasulullah SAW mengambil anak itu dan dibawa ke rumahnya. Anak itu disuruh berdiri tegak dan diberi pakaian Hari Raya. Anak itu lalu keluar bermain bersama teman sebayanya.
Lalu anak-anak yang lain bertanya, “Kamu berdiri di antara kami, padahal sebelumnya kamu menangis, sekarang apa yang membuatmu bisa tersenyum?”
Anak itu menjawab, “Semula Aku lapar sekarang jadi kenyang, semula aku telanjang lalu aku diberi pakaian, semula aku tidak punya bapak, sekarang Rasulullah SAW jadi bapakku, Aisyah jadi Ibuku, Fathimah jadi saudara perempuanku, Ali jadi pamanku, Hasan dan Husein jadi saudara lelakiku.”
Anak-anak yang lain lalu berkata, “Oh seandainya bapak kami wafat dalam sebuah peperangan bersama Rasulullah SAW.”
Hadis tentang kisah di atas ada sebagian ulama yang meragukan. Tapi, meski demikian, Hadis ini menyiratkan makna yang sangat berharga. Bahwa Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat besar kasih sayangnya kepada umatnya, khususnya kepada kaum lemah, seperti anak yatim itu. Wallahu A’lam bis Showab. []
Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 15 April 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.
___________
Editor: Hakim
https://www.laduni.id/post/read/58555/hadis-tentang-nabi-muhammad-saw-dan-anak-yatim.html