Laduni.ID, Jakarta – Dalam sejarah Islam, sambutlah beberapa hikmah Syaban. Bulan ini berbicara dengan orang-orang Arab pada waktu itu banyak berpencar untuk mencari mata air sehingga terpencar dan bercerai-berai. Hal ini mengandung makna maksud mencari air di padang pasir adalah simbol perjuangan mati-matian untuk mempertahankan hidup. Ada yang mengartikan Syaban adalah bulan yang terpancar bercabang-cabang kebaikan yang banyak (yatasya’abu minhu khairun katsir).
Jika dari pendapat lain Syaban sendiri dari kata Syi’ib yang berarti jalan disebuah gunung atau bisa diartikan jalan kebaikan. Disamping itu adalah perjuangan meraih masa depan yang lebih baik. Dalam sidang ibadah Sya’ban dapat disetujui sebagai bulan pemantapan iman. Sebab dalam bulan ini seorang muslim dituntut untuk selalu mempersiapkan mental spiritual menyambut bulan ramadhan yang mulia. Menurut Imam Ibnu Mandzur dalam Lisanul Arab , makna kata Syaban berasal dari lafadz ‘Sya’aba’ atau berarti ‘dhoharo’ (tampak) sesuai dengan dua bulan mulia, yaitu Rajab dan Ramadhan.
Pada bulan Sya’ban ada sejarah yang tidak bisa dilupakan oleh umat Islam, yaitu pindahnya kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram. Ceritanya kompilasi dilihat Nabi Muhammad. menunggu-nanti datangnya acara ini dengan harapan yang sangat tinggi. Setiap hari ia tidak lupa berdoa kepada Allah SWT mengabulkan penantiannya Maka turunlah ayat ini,
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ (١٤٤)
“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. “(QS. Al Baqarah; 144)
Pada bulan ini juga turun ayat tentang anjuran membaca shalawat. Allah berfirman,
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا (٥٦)
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. ”(QS. Al Ahzab; 56).
Salah satu keistimewaan bulan Sya’ban adalah diangkatnya amal-amal manusia pada bulan ini ke langit. Ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh An Nasai yang mengatakan bahwa “Bulan apa di amal itu yang disediakan manusia untuk Rabb semesta alam.”
Wallahu A’lam.
Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 21 Februari 2023. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.
___________
Penulis: Mihrob
Editor: Rozi
https://www.laduni.id/post/read/57786/hikmah-dan-keutamaan-bulan-syaban-wajib-diketahui.html