Hakikatnya manusia pasti membutuhkan makan dan minum, karena keduanya adalah kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. Di dalam al-Qur’an Qs. al-A’raf: 31 dijelaskan: وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا yang jika di tafsir menurut Imam Bukhari bahwa Ibnu Abbas berkata bahwa maksud dari kandungan ayat tersebut adalah, “makanlah dan minumlah serta berpakaianlah sesuka kalian, selagi kalian menghindari dua perkara/dua pekerti, yaitu sombong dan berlebih-lebihan”.
Kemudian dalam tulisan ini, yang dilansir dari cuplikan video, Gus Baha menjawab pertanyaan dari seorang dosen yang berkaitan dengan ayat ini.
“Saya pernah ditanya oleh seorang dosen, pertanyaannya begini, “Gus, masa iya, Qur’an yang katanya bermutu, dan semutu-mutunya al-Qur’an itu membahas quluu wasyrabu (makan dan minum), semisal dalam al-Qur’an itu tidak dijelaskan, manusia pasti bakal tetap makan dan minum karena itu kebutuhan pokok mereka. Terus kualitasnya ayat tersebut itu bagaimana?”
Kemudian saya jawab ‘terus menurutmu yang diatur dalam al-Qur’an dan itu adalah penting itu apa? rapat? seminar? padahal tidak ada rapat dan seminar itu kamu tidak mati, tapi kalau tidak makan dan minum sudah pasti mati. Penting mana?”
“Penting makan”
“Lah iya, terkadang orang itu lupa kalau sesuatu yang seserius itu karena menjaga nyawa (yaitu makan), terus karena makan itu hal yang murah malah dianggap biasa oleh orang-orang. Itu bahaya. Sehingga sebetulnya yang kita bisa menjadi wali lewat hal-hal keseharian akhirnya tidak bisa menjadi wali karena keremehan tersebut”.
“Saya punya hadis, ini mudah sekali untuk anda jadi wali bahkan bisa menjadi di atas wali itu.
إنَّ اللهَ ليرْضَى عَنِ العبْدِ أنْ يأكلَ الأكلَةَ فيحمَدَه عليها، أو يَشْربَ الشَّرْبَةَ فيحمَدَه عليها
Maksudnya, Allah itu sangat ridho pada orang yang makan satu suapan saja kemudian dia memuji Allah. Lah zaman sekarang orang tidak punya Alphard, Iphone, itu tidak mati, tidak punya tanah ribuan hektar juga tidak mati, tapi kalau tidak makan sesuap nasi pasti mati. Kalau disimpulkan jelas makan itu sesuatu yang penting. Tapi gara-gara kamu tamak, untuk syukur saja nunggu punya Alphard, masa iya ukuran syukur itu harus punya Alphard dulu? Kalau begitu anda ini bodoh! Mau syukur saja kok banyak syaratya”. Jamaah kemudian tertawa.
“Jadi sebetulnya kalau kita mau jadi wali itu cukup setiap makan itu kamu syukur ‘fa yahmaduhu alaiha’. Makanya wali-wali dulu kalau mendidik raja, raja yang berkuasa itu ditanya “kamu ini raja besar yang mempunyai pengaruh besar, andaikan kamu di padang pasir dan tidak menemukan/mendapatkan air sama sekali, apakah kau rela menukar kerajaanmu dengan seteguk air? jawabnya raja begini “iya, akan saya beli karena saya kalau tidak minum mati”. Maka kamu jangan bangga dengan sistem kekuasaan yang tidak senilai dengan seteguk air. Terus akhirnya dosen itu tahu ‘berarti quluu wasyrabu luar biasa ya gus kualitasnya dalam al-Qur’an?”
“Ya sangat luar biasa. Makan dan minum itu luar biasa. Makanya adat kiai kalau bertamu pasti makan. Saya tadi baru datang makan, di sini ada makan lagi, ya saya anggap itu proses saya menjadi wali Allah”.
Jamaah pun tertawa.
Pilihan Redaksi
https://alif.id/read/nfsm/humor-gus-baha-menjadi-wali-jalur-makan-dan-minum-b246122p/