Info Harian Laduni: 13 Desember 2023

Laduni.ID, Jakarta – Hari ini Rabu, 13 Desember 2023 bertepatan dengan hari wafat KH. Asa Bafaqih (Wan Asa), KH. Hasyim Sholeh, KH. Noer Muhammad Iskandar., SQ., M.A

KH. Asa Bafaqih (Wan Asa)

KH. Asa Bafaqih atau yang kerap disapa dengan panggilan Wan Asa lahir pada tahun 1915, di Tanah Abang, Jakarta.

KH. Asa Bafaqih ini dikenal sebagai wartawan sekaligus diplomat yang jadi andalan Indonesia. Pria yang juga dikenal dengan nama panggilan Wan Asa ini merupakan salah satu jurnalis untuk media Nahdatul Ulama yang pernah menjadi pimpinan redaksi Antara.

Pada masa kemerdekaan Indonesia, Wan Asa diberi kepercayaan oleh Adam Malik untuk menyisipkan berita tentang kemerdekaan Indonesia dalam kantor berita Jepang yang bernama Domei (sebelum berganti nama menjadi Antara). Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, Asa Bafaqih diangkat menjadi duta besar di Srilangka yang dinilai sukses oleh banyak orang.

KH. Asa Bafaqih wafat pada tanggal 13 Desember 1978, di Solo, Jawa Tengah. Jasadnya dikebumikan di Pemakaman Karet, Jakarta.

Simak Biografi Selengkapnya di: Biografi Asa Bafaqih (Wan Asa)

KH. Hasyim Sholeh

KH. Hasyim Sholeh lahir pada tahun 1939 M. di Kabupaten Ponorogo. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Husain dan Hj. Sufiah. Beliau kecil dan besar di dusun Mayak Kelurahan Tonatan Ponorogo, kecintaannya terhadap ilmu agama ini sudah terlihat semasa beliau masih duduk dibangku Sekolah Dasar. Hal ini bisa dilihat dari tekadnya yang kuat untuk ikut belajar dan ngaji di pondok pesantren (mondok).

Perjalanan dalam memperdalam ilmu agama dimulai dari Jampes Kediri  yang diasuh oleh Syekh Ihsan Al-Jampesi usai sembuh dari khitannya. Karena besarnya keinginan dalam mempelajari ilmu agama, beliaupun dengan sepenuh hati mencurahkan segala kekuatannya untuk menuntut ilmu serta mengamalkannya.

Sepulangnya dari pondok pesantren, kegiatan rutin dari KH. Hasyim Sholeh di waktu malam adalah mengajar sekolah diniyah di Mayak kulon. Beberapa tahun kemudian, banyak santri yang ingin mengaji, hingga akhirnya sekolah diniyah dipindah dari Mayak kulon ke Mayak wetan. Saat itu, kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan pada sore hari.

KH. Hasyim Sholeh wafat pada hari Sabtu 13 Desember 2003 M. karena sakit yang telah lama di derita beliau. Bertepatan dengan tanggal 18 Syawal 1424 H, dimana umat Islam kala itu masih dalam suasana lebaran, bersuka cita memperingati Hari Raya Idul Fitri. Namun, tidak dengan masyarakat Ponorogo yang dirundung duka karena wafatnya panutan mereka. Beliau meninggal di usia 64 tahun. Semoga segala amal ibadah beliau di terima di sisi-Nya.

Simak Biografi Selengkapnya di: Biografi KH. Hasyim Sholeh (Pendiri Pesantren Darul Huda Mayak Ponorogo)

Biografi KH. Noer Muhammad Iskandar., SQ., M.A

KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ, MA dikenal sebagai pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, sebuah lembaga pendidikan yang kini memilik 11 cabang di dalam dan luar kota. Pesantren ini memadukan sistem pembelajaran klasik dan modern. Beliau lahir di Banyuwangi, Jawa Timur pada 5 Juli 1955. Beliau putra dari pasangan Kyai Iskandar dengan Nyai Rabiatun.

KH. Noer Muhammad Iskandar., SQ, MA memulai pendidikannya di pesantren tradisional Sumber Beras, Banyuwangi, Jawa Timur, yang langsung di asuh oleh ayah sendiri KH. Iskandar. Setelah menamatkan pendidikan dasar di madrasah ibtidaiyah, tahun 1967 melanjutkan ke PondokPesantren Lirboyo Kediri , Jawa Timur, yang pada waktu itu di asuh oleh KH. Makhrus Aly

Di PondokPesantren Lirboyo beliau pernah memimpin ikatan santri Banyuwangi. Pada tahun 1974 beliau lulus dari PondokPesantren Lirboyo kemudian melanjutkan kuliah di PTIQ (Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an) Jakarta.

Ketika berusia 27 tahun atau tepatnya pada tahun 1982, KH. Noer Muhammad Iskandar., SQ, MA melepas masa lajangnya dengan menikahi Siti Nurjazilah, putri KH. Mashudi asal Tumpang, Malang, Jawa Timur. Nyai. Nurjazilah juga pernah memimpin Pondok Pesantren Putri CukirTebuireng , Jawa Timur.

Sebelum menentukan pesantren, sahabatnya KH. Noer Muhammad Iskandar., SQ, MA, Ir.H. Bambang Sudaryanto kepala PPL Pluit datang kemari, ia bercerita tentang kesuksesannya yang terkait dengan pantai Mutiara Indah, Pluit. Kedatangannya kali ini, ingin berterimakasih atas doa yang telah Kiai Noer berikan padanya.

KH. Noer Muhammad Iskandar. SQ., MA wafat pada tanggal 13 Desember 2020, jam 13.41 WIB.  Jenazahnya dimakamkan di kompleks Pesantren Asshiddiqiyah Kedoya.

Simak Biografi Selengkapnya di:  Biografi KH. Noer Muhammad Iskandar., SQ., M.A

https://www.laduni.id/post/read/518007/info-harian-laduni-13-desember-2023.html