Info Harian Laduni.ID: 9 Maret 2024

Laduni.ID, Jakarta – Hari ini Sabtu, 9 Maret 2024 bertepatan dengan hari wafat KH. Abdul Mannan Syukur dan KH. Suhaemi, Serang Banten.

KH. Abdul Mannan Syukur
KH. Abdul Mannan Syukur atau yang akrab dengan sapaan Romo Kyai Mannan adalah seorang ulama kharismatik yang lahir tanggal 24 April 1925 di Desa Kraden, Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo.

KH. Abdul Mannan Syukur wafat pada malam Sabtu Legi, 20 Shafar 1428 H atau 9 Maret 2007 sekitar pukul 22.10 WIB dalam usia 82 tahun. Jenazah beliau dimakamkan di sebelah makam istrinya di samping mushala putra kompleks Pondok Pesantren Al-Qur’an Nurul Huda Singosari Malang.

Kyai Abdul Mannan Syukur mulai belajar membaca ilmu agama di bawah asuhan sang Ibu. Institusi keluargalah yang mengajari Kyai Mannan mulai dari baca Al-Qur’an, akidah dan muamalah. Mengikuti arahan dari orang tuanya, Kyai Mannan berangkat menuntut ilmu pada umur 11 tahun. Tempat pertama yang Kyai Mannan datangi untuk menuntut ilmu adalah di Beran Ngawi.

Setelah selesai belajar ke beberapa pesantren, akhirnya Kyai Mannan pulang ke kampung halamannya. Ketika di rumah Kyai Mannan merintis dakwahnya di Malang mulai dari bawah dan benar-benar merasakan pahit manisnya berjuang menumbuhkan jiwa dan karakter Islami di lingkungannya.

Perjalanan dakwahnya tersebut akhirnya menghasilkan, beliau mendapatkan banyak pengikut dan murid-murid yang ingin belajar kepadanya. Berkat keberhasilannya tersebut, beliau mendirikan Pondok Pesantren Al-Qur’an Nurul Huda Singosari Malang.

Simak biografi lengkapnya di: KH. Abdul Mannan Syukur
Simak chart silsilah sanad KH. Abdul Mannan Syukur

KH. Suhaemi
KH. Suhaemi, dilahirkan di Kampung Bolang Pulo Desa Bolang Carenang (kini Lebak Wangi) pada 18 Juli 1945 dari ayah bernama KH. Khamsidin dan ibu Hj. Sundari, berasal dari Laes Ciagel Kibin. KH. Suhaemi wafat pada Selasa siang pukul 11:15 Wib, 9 Maret 2021 atau 25 Rajab 1442 H.

KH. Suhaemi kecil, dididik oleh seorang kyai bernama Kyai Hasan (ayah dari KH. Sihabudin Bolang), terutama ngaji Qur’an dan rerukunan, dan paginya bersekolah di sekolah Ongko Loro, kebetulan gurunya yaitu Pak Nuriman adalah kakak ipar misan. Sosok guru yang zaman Jepang pernah jadi Sudanco, karena itu beliau ini pasih bahasa Jepang.

Sejak 1966 setelah lulus dari PGAN 6 tahun, dan masih mengaji kepada KH. Syanwani diperbantukan untuk mengajar di pesantren mertuanya hingga 1996, cukup panjang hidmat KH. Suhaemi di Pesantren Ashhabul Maimanah Sampang Susukan, membantu mertuanya.

Di sela kesibukannya mengajar ngaji dan masyarakat, KH. Suhaemi masuk dan istiqomah dalam amaliah ajaran tasawuf dengan mengambil sanad tarekat kepada Abah KH. TB Khisni, menantu dari Abah KH. TB. Ahmad Sukamandi Kasemen (mertua Abuya Muhtadi Cidahu) yaitu Tarekat Qodriyah Naqsyabandiyah.

Saat PCNU Kabupaten Serang diketuai oleh Drs. KH. Markawi, menantu KH. Syanwani yang juga pengasuh Pesantren Ma’had Tarbiyah Ashhabul Maimanah Sidayu, Ayahanda KH. Suhaemi diminta untuk aktif di NU dan diamanatkan sebagai mustasyar PCNU Kabupaten Serang priode 2007-2013.

Simak biografi lengkapnya di: KH. Suhaemi
Simak chart silsilah sanad KH. Suhaemi

Mari kita sejenak mendoakan beliau, semoga apa yang beliau kerjakan menjadi amal baik yang tak akan pernah terputus dan Allah senantiasa mencurahkan Rahmat-Nya kepada beliau.

Semoga kita sebagai murid, santri, dan muhibbin beliau mendapat keberkahan dari semua yang beliau tinggalkan.

https://www.laduni.id/post/read/525628/info-harian-laduniid-9-maret-2024.html