Jagong Sejarah Pesantren Warnai Haflah Akhirusanah Pesantren Sunan Kalijaga Puyut

Ponorogo, NU Online Jatim

Rangkaian Haflah Akhirussanah Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Puyut, Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo dimulai pada Ahad (21/07/2024). Kegiatan itu diawali dengan berziarah makam masayikh pesantren dan dibuka dengan gelaran Jagongan Sejarah, Dinamika dan Perkembangan Pesantren di Ponorogo, di teras Masjid Al Adnan, Ahad (21/07/2024). 

 

Dalam acara yang digelar dengan penuh kehangatan dan sederhana itu, menghadirkan sejumlah pembicara asal pesantren sekitar. Seperti Gus Muhammad Ashif Fuadi dari Pondok Pesantren Al Barokah Mangunsuman, Gus Akhlis Syamsal Qomar dan Kang Miftahul Munir salah satu aktivis sejarawan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo sebagai moderator.

 

Dalam kesempatan yang penuh keakraban ini, KH Muhammad Busro, Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Puyut menyampaikan bahwa gelaran jagongan bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar santri lintas pesantren dan tentu banyak ilmu yang akan didapatkan oleh para santri dari para narasumber.

 

“Lebih dari itu, tentu agar para santri juga akan semakin yakin bahwa jalan yang mereka pilih adalah jalan yang benar. Ke depan, agar para santri yang hadir semakin semangat nyantri dengan mengetahui sejarah pondok pesantren dan perjuangan para masyayikh kita,” katanya. 

 

Sementara itu, Muhammad Ashif Fuadi atau Gus Ashif mengungkap dari berbagai macam sumber sejarah di Indonesia, pesantren memang selalu mengambil peran dalam berjuang memerdekakan bangsa dan mencerdaskan anak bangsa. Hal itu terbukti mulai dari sejarah Walisongo, era Pangeran Diponegoro hingga saat ini. Banyak tokoh-tokoh pesantren yang memberi sumbangsih kepada bangsa Indonesia. 

 

“Tentu pesantren itu sangat dinamis dan selalu mampu mengikuti zaman. Namun, tidak meninggalkan ciri khasnya yaitu keilmuan yang dalam mulai dari kitab kuning hingga pelajaran umum lainnya yang bersifat modern,” ucapnya. 

 

Senada, Akhlis Syamsal Qomar atau Gus Akhlis menambahkan bahwa banyak para masayikh yang berjuang dengan sangat ilmiah melalui jalur pendidikan. Hal itu ditunjukkan dengan keberadaan beberapa pesantren yang didirikan oleh Tegalsari dan Prajurit Diponegoro.

 

“Seperti halnya keberadaan Pesantren Perdikan Ageng Sewulan dan Banjarsari, Madiun,” pungkasnya. 

 

Jadwal Kegiatan Akhirussanah Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Puyut: 

1. Ahad 21 Juli 2024

Ziarah makam Masyayikh dan Aulia Ponorogo dan Jagongan Sejarah Pesantren. 

 

2. Senin, 22 Juli 2024

Ngaji musik (08.30 WIB- selesai)

Gusdurian (20.00 – selesai) 

 

3. Selasa, 23 Juli 2024

Terong Gosong (20.00-selesai)

 

4. Rabu, 24 Juli 2024

Ngaji Fiqih Wanita oleh Ning Sheila dan Gus Ahmad (08.00-selesai)

 

5. Kamis, 25 Juli 2024

Gema Sholawat AM Madiun dan Cak Fandy (20.00)


https://jatim.nu.or.id/matraman/jagong-sejarah-pesantren-warnai-haflah-akhirusanah-pesantren-sunan-kalijaga-puyut-iYXeo