Laduni.ID, Ngawi – KH Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Sekumpul) pernah mengatakan bahwa ada tiga waliyullah yang memiliki nama dan maqom yang sama, yaitu Habib Abu Bakar bin Abdullah Alaydrus, Habib Abu Bakar bin Abdullah Al-Atthos, dan Habib Abu Bakar bin Muhammad Asseghaf Gresik.
Nama terakhir merupakan seorang waliyullah yang berada pada tingkatan Qutub, Habib Abu Bakar bin Muhammad Asseghaf pernah berkhalwat selama 15 tahun. Haul beliau merupakan salah satu haul terbesar di Indonesia, dihadiri oleh habaib Nusantara dan dunia.
Pada saat hari wafat beliau, ada satu cerita yang sangat luar biasa. Kala itu, saat semua penduduk Gresik sibuk menshalati jenazah Habib Abu Bakar bin Muhammad Asseghaf, ada seorang laki-laki pergi ke pasar Gresik untuk membeli daging kambing.
Sesampainya di toko daging, laki-laki bingung melihat situasi pasar yang sepi, dan si penjual daging juga terlihat sedang tergesa-gesa. Kemudian laki-laki itu bertanya kepada si penjual daging, “Pak, mengapa pasar ini sepi? Dan engkau terlihat tergesa-gesa.”
“Itu Pak, Habib Abu Bakar wafat, sekarang waktunya menshalati beliau, ayo ke sana,” jawab penjual daging itu.
Akhirnya, laki-laki itu berangkat bersama penjual daging ke Masjid Jami’ untuk ikut serta menshalati Habib Abu Bakar. Sambil membawa bungkusan daging kambing yang ia beli tadi, laki-laki tersebut ikut mengangkat tandu jenazah Habib Abu Bakar. Namun anehnya tandu jenazah Habib Abu Bakar tak terangkat sedikitpun. Semua orang yang di situ merasa heran dan bingung.
Salah satu putra Habib Abu Bakar lalu ingat bahwa Habib sangat senang dibacakan shalawat nabi, lalu seluruh jamaah secara serentak membaca shalawat nabi. Tak berselang lama tandu jenazah terangkat dan berjalan sendiri tanpa ada seorangpun yang memanggulnya.
Hal yang paling menakjubkan adalah saat laki-laki pembeli daging tadi pulang ke rumah, saat hendak memasak daging tersebut, daging itu tak mau masak. Direbus tak bisa masak, digoreng tak bisa matang, dan dibakarpun tak bisa terpanggang. Laki-laki itu heran dengan daging yang dibelinya.
Setelah itu laki-laki tersebut menceritakan perihal daging yang dibelinya, lalu ulama-ulama yang merupakan santri Habib Abu Bakar bercerita, bahwa Habib Abu Bakar pernah dawuh, “Barang siapa yang kelak ikut menyolati jenazahku, maka aku doakan dia tidak terkena panasnya api neraka dan api dunia.”
Laki-Laki tersebut menangis, tak menyangka daging yang dibelinya menjadi saksi menshalati jenazah Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf dan tak bisa tersentuh oleh api dunia. Semoga kita semua mendapatkan berkah dari beliau dan para wali-wali Allah, Al-Fatihah.
Disadur dari Teras Hikmah
Editor: Daniel Simatupang