Ketika Artis Bertanya kepada Habib Umar bin Hafidz

Laduni.ID, Jakarta – Habib Umar bin Hafidz telah melangsukan kunjungan di Jakarta. Kunjungan Habib Umar yang berasal dari Yaman ke Indonesia termasuk salah satunya dalam rangka menyampaikan materi dalam acara “Up Close & Personal with Habib Umar” yang diadakan di area Kuningan, Jakarta Selatan, pada hari Minggu, tanggal 20 Agustus 2023 yang lalu.

Momen ini menjadi momen intim karena hanya dihadiri oleh undangan khusus yang merupakan tokoh artis dan pengusaha nasional, dimana peserta bisa berinteraksi dengan Habib Umar langsung. Dari sini kita melihat bahwa dakwah Habib Umar berusaha agar mengena kepada seluruh lapisan masyarakat. Tek terkecuali para seniman artis dan para pengusaha atau pelaku ekonmi, sehingga mereka semua bisa menyalurkan energi positif Habib Umar kepada para pengikutnya.

Acara ini dihadiri oleh lebih dari 300 peserta yang mengenakan pakaian seragam batik. Pelaksanaan acara dipandu oleh Irfan Hakim dan Ronal Surapradja. Kegiatan mulia ini sendiri diinisiasi oleh Habib Muhsin, Habib Jindan, dan Ippho Santosa. Ippho Santosa menyampaikan dalam pernyataannya bahwa hadirnya dalam acara ini tidak hanya dari kalangan artis-artis, namun juga melibatkan para pebisnis dari berbagai kota, termasuk Jawa Timur, Sulawesi, dan bahkan Malaysia.

Banyak artis ternama dalam negeri juga hadir dalam acara ini, seperti Bebi Romeo, Dul Jaelani, Abidzar Al Ghifari, Sonny Septian, Baim Wong, Rey Mbayang, Natta Reza, Faank Wali, Omesh, Lesti Kejora, Rizky Billar, Kartika Putri, serta Citra Kirana.

Beberapa selebriti lainnya, seperti Mario Irwinsyah, Ratu Anandita, dan Alfie Alfandy, juga berperan sebagai panitia acara. Dalam momen di tengah acara, terjadi percakapan yang berkesan ketika Faank Wali mengajukan pertanyaan kepada Habib Umar mengenai godaan yang banyak dihadapi dalam dunia hiburan yang telah meningkatkan popularitasnya.

“Dalam dunia hiburan, kami dihadapkan pada banyak godaan. Apa amalan yang dapat membantu kami menjaga hati agar iman kami tetap teguh, Habib?” tanya Faank Wali Band.

Dengan suara yang menenangkan, Habib Umar memberikan jawabannya, “Orang-orang yang tetap mengingat Allah SWT saat yang lain lupa adalah orang-orang yang istimewa. Mereka mendapatkan pahala yang besar. Jangan pernah kita merestui perbuatan maksiat, dan kita seharusnya memandang profesi kita sebagai sarana media berdakwah menuju Allah Swt. Keberadaan kita seharusnya memberikan pengajaran bagi orang lain. Sebanyak apapun kita bermaksiat, Mari terus bertaubat dan jangan lelah untuk bertaubat dan kembali kepada Allah. Sebagaimana setan ingin menghinakan kita dihadapan Allah dengan maksiat, maka hinakan setan dan kecewakan dengan kita bertaubat kepada Allah.”

Kesempatan bertanya kepada Habib Umar juga didapatkan oleh Umi Pipik (Istri almarhum Ust. Uje). Umi Pipik bertanya beberapa hal termasuk pertanyaan titipan tentang bagaimana boleh-tidaknya hukum musik dalam Islam. Habib Umar menjawab dengan penuh kehati-hatian. Menurut Habib Umar, musik masih boleh diciptakan atau didengarkan selagi masih di koridor dzikir (mengingat) terhadap Allah.

“Musik, pemusik adalah orang-orang yang bekerja, bergelut di dalam apa yang menjadi citarasa batin seseorang. Sehingga dia memiliki perasaan yang halus, untuk mendalami apa yang nyaman didalam hati manusia dengan syair dan suara-suara tertentu.  Maka hendaknya pun dia memiliki kepekaan akan dzikir-dzikir tertentu yang membuat hati seseorang menjadi lebih nyaman.”

Memang ada beberapa alat musik yang diharamkan oleh Nabi, seperti mizmar atau alat tiup. Meskipun begitu, banyak alat musik juga yang diperbolehkan oleh Nabi, seperti alat musik tabuh. Demikian dengan alat musik yang tidak disebutkan Nabi, maka para ulama berbeda pendapat disini. Lalu berkaitan dengan yang dilantunkan atas syair tersebut, jika ia membangkitkan rasa atau memprovokasi keburukan dan hal yang tidak diridhoi maka hal ini diharamkan dan tidak baik, tetapi jika isinya adalah kebaikan dan mengajak kepada kebaikan kepada diri seseorang maka ini menjadi hal-hal yang baik pula. Sehingga tergantung dari musiknya dan akan mengakibatkan apa dari musik tersebut. Sebab nafsu seseorang itu mudah terpengaruh. Baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.

Musik ada yang mengajak taat kepada orang tua, mencintai mereka, berderma dan bersilaturahmi ini adalah musik yang baik.

Di zaman Nabi Saw ada sahabat bernama Hasan bin Tsabit yang merupakan seniman dan penyair. Ia sering membuat syair yang isinya adalah memuji Nabi Muhammad Saw, dan membela beliau SAW dari cacian dan makian. Maka Nabi SAW menyemangati dan mendukung Hasan bin Tsabit dengan ucapan “Sesungguhnya Jibril dan Mikail senantiasa bersama engkau di dalam syairmu mana kala syairmu itu isinya membela Nabi Saw”. Begitulah jawaban Habib Umar bin Hafidz menanggapi pertanyaan tentang musik. Begitu adem dan menenangkan kepada semua hadirin.   

Kita semua insyaalah mendapatkan banyak pelajaran dari dakwahnya Habib Umar. Beliau merupakan Ulama yang menenangkan dan menyenangkan semua. Dengan padatnya jadwal selama beberapa hari di Jakarta beliau Nampak menyembunyikan keletihannya dan tetap tersenyum melayani umat. Semoga kita semua mendapatkan keberkahan dari apa yang beliau sampaikan, dan semoga beliau diberikan umur panjang dan selalu dijaga oleh Allah. Aamin

Wallahu a’lam


Editor: Athallah Hareldi

https://www.laduni.id/post/read/517545/ketika-artis-bertanya-kepada-habib-umar-bin-hafidz.html