Keutamaan Melaksanakan Shalat Dhuha

Laduni.ID, Jakarta – Terdapat banyak dalil, baik dari Al-Qur’an maupun hadis yang menegaskan keutamaan shalat dhuha. Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fathul Mu’in menjelaskan sebagai berikut.

ﻭﻳﺴﻦ ﺍﻟﻀﺤﻰ ﻟﻘﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ” ﻳﺴﺒﺤﻦ ﺑﺎﻟﻌﺸﻲ ﻭﺍﻹﺷﺮﺍﻕ ” ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﺻﻼﺓ ﺍﻹﺷﺮﺍﻕ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻀﺤﻰ . ﺭﻭﻱ ﺍﻟﺸﻴﺨﺎﻥ ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ : ﺃﻭﺻﺎﻧﻲ ﺧﻠﻴﻠﻲ ﺑﺜﻼﺙ : ﺻﻴﺎﻡ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻣﻦ ﻛﻞ ﺷﻬﺮ، ﻭﺭﻛﻌﺘﻲ ﺍﻟﻀﺤﻰ، ﻭﺃﻥ ﺃﻭﺗﺮ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﺃﻧﺎﻡ

Artinya, “Shalat dhuha disunahkan berdasarkan firman Allah SWT, ‘Bertasbih bersama dia di waktu petang dan pagi.’ Ibnu Abbas menafsirkan shalat isyraq adalah shalat dhuha. Bukhari-Muslim juga meriwayatkan hadis dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa ‘Rasulullah pernah berwasiat tiga hal kepadaku: puasa tiga hari dalam setiap bulan, shalat dhuha dua raka’at, dan witir sebelum tidur.

Wasiat Nabi tersebut tidak hanya khusus bagi Abu Hurairah, tetapi berlaku untuk seluruh umat Nabi Muhammad SAW karena di dalam hadis lain disebutkan shalat dhuha memiliki banyak keutamaan dan hikmah. Di antara hikmah shalat dhuha ialah sebagai berikut.

1. Ampunan Dosa
Dalam hadis riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dijelaskan bahwa orang yang membiasakan shalat dhuha dosanya akan diampuni oleh Allah SWT, meskipun dosa tersebut sebanyak buih di lautan. Rasulullah bersabda sebagai berikut.

ﻣﻦ ﺣﺎﻓﻆ ﻋﻠﻰ ﺷﻔﻌﺔ ﺍﻟﻀﺤﻰ ﻏﻔﺮﺕ ﻟﻪ ﺫﻧﻮﺑﻪ ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻧﺖ ﻣﺜﻞ ﺯﺑﺪ ﺍﻟﺒﺤﺮ

“Siapa yang membiasakan (menjaga) shalat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan”. (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

2. Tidak Dianggap Orang Lalai
Setiap orang tentu tidak ingin dianggap sebagai orang lengah ataupun lalai dalam hal mencari rahmat Tuhan. Salah satu cara agar terhindar dari sifat lalai adalah mengerjakan shalat dhuha. Rasulullah bersabda sebagai berikut.

ﻣﻦ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻀﺤﻰ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻟﻢ ﻳﻜﺘﺐ ﻣﻦ ﺍﻟﻐﺎﻓﻠﻴﻦ

“Orang yang mengerjakan shalat dhuha tidak termasuk orang lalai”. (HR Al-Baihaqi dan An-Nasa’i).

3. Dhuha sebagai Sedekah
Rasulullah bersabda yang artinya, “Setiap pagi, ruas anggota tubuh kalian harus dikeluarkan sedekahnya. Amar ma’ruf adalah sedekah, nahi mungkar adalah sedekah, dan semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua raka’at,” (HR Muslim).

Selain tiga hikmah di atas, masih banyak hikmah shalat dhuha yang disebutkan dalam hadis Nabi. Shalat Dhuha biasanya dikerjakan ketika matahari sudah mulai naik seukuran tombak, atau kisaran jam 7 pagi, sampai tergelincirnya matahari. Minimal raka’at shalat dhuha adalah dua raka’at dan lebih utama dikerjakan sebanyak delapan raka’at.

Wallahu A’lam


Referensi: Kitab Fathul Mu’in

https://www.laduni.id/post/read/80642/keutamaan-melaksanakan-shalat-dhuha.html