Oleh Prof. Dr. Ahmad Rusdiana
MEMBACA tag trending rumahbaca.id Minggu 30 Juli 2022, tulisannnya lebih kurang berbunyi “Dalam sebuah diskusi tentang literasi di sebuah WAG literasi, seorang anggota grup berkomentar:“Mencetak generasi literat lebih baik daripada hanya sekedar mencetak buku.” Komentar tersebut ditutupnya dengan emot tawa. Mungkin maksudnya bercanda, tidak terlalu serius. Tapi bisa jadi, komentar itu memang serius. Komentar itu ditujukan kepada seorang anggota WAG yang berharap agar komunitas makin banyak lagi Mencetak Buku, mengingat baru 1-2 buku saja yang berhasil diterbitkan. Sebenarnya, saya pribadi setuju bahwa mencetak generasi literat itu sangat penting. Bahkan, itu adalah tujuan utama didirikannya komunitas literasi tersebut“.
Terlepas dari itu, barangkali Anda termasuk golongan orang yang bercita-cita menjadi penulis sukses dan di sisi lain, Anda termasuk penulis pemula yang merasa bahwa proses menulis naskah hingga sampai pada penerbit adalah proses yang sangat rumit. Namun, percayalah bahwa persepsi ini hanya ada ketika kita belum memahami seluk beluk menulis dan penerbitan buku dengan baik.
Ketika sudah memegang dan mengaplikasikan kunci sukses menaklukkan tantangan menulis dan cara menerbitkan buku, semua orang bisa menjadi penulis sukses! Baik untuk sekedar berbagi, paling tida ada 5 kiat dalam menulis dan menerbikan buku, di antaranya:
Pertama: Pahami Diri Sendiri dan Teruslah Menulis
Menulis bisa memiliki dua sisi, kadang bisa menjadi media untuk menuangkan segala macam ide, hasil observasi, penelitian bahkan perasaan, tetapi kadang dengan menulis seseorang justru merasa buntu dan kesulitan untuk mengekspresikan apapun. Maka, penulis harus mampu menganalisis apa yang menjadi kendala atau pun pendukung keberhasilan menghasilkan tulisan pada periode tertentu.
Untuk hal itu, Haruki Murakami dalam bukunya “What I Talk About When I Talk Abour Running” menyatakan bahwa (1) penulis harus tahu tentang kondisi diri sendiri ketika menulis. Apakah saat itu merupakan masa dimana penulis sedang berpikiran lapang ataukah sedang dalam tekanan. Hal ini akan memudahkan penulis untuk menganalisis seberapa banyak mereka harus bersikap keras terhadap diri sendiri, seberapa banyak istirahat yang diperlukan;
(2) Penulis harus tahu sejauh mana bisa tetap konsisten atas apa yang dimulainya untuk hasil yang tetap baik dan sebanyak apa harus memperhatikan dunia luar serta kapan harus berfokus pada diri sendiri. Penulis juga harus paham sejauh mana penulis harus percaya pada diri sendiri kemudian kapan harus mulai meragukan diri sendiri dengan mulai berbenah;
(3) Sebelum sampai pada langkah tersebut yang perlu dilakukan adalah mulai menulis dan terus menulis. Beberapa penulis berfikir bahwa mereka hanya bisa menghasilkan tulisan berkualitas ketika sedang jauh dari masalah dan dalam keadaan bahagia. Pada kenyataannya, banyak penulis yang justru bisa lebih kreatif dan produktif ketika dalam tekanan. Keberhasilan karya yang dihasilkan ketika masa stres pun sangat jauh melampaui harapan sebelumnya.
J.K Rowling adalah salah satu contoh penulis sukses yang berhasil menelurkan karyanya ketika dilanda depresi berat. Jadi, yang terpenting adalah terus menulis. Apabila sudah melibatkan pihak penerbit atau pihak lain, menjadi tanggungjawab penulis untuk memahami kapasitas mereka masing-masing dari segi kondisi pikiran, perasaan, kesehatan serta waktu yang dimiliki penulis ketika memproduksi naskah tulisan agar karya yang dihasilkan bisa lebih terukur.
Kedua: Fokus terhadap Ide Baru Pelajari Teknik Menulis dengan Lebih Matang
Sebagian besar penulis sukses menyarankan yang terpenting dalam tahap awal menulis adalah membuat kerangka besar dari ide atau materi yang akan disampaikan kemudian baru menuangkan semuanya dengan utuh. Jangan pernah terhenti hanya karena teknik menulis dan gaya bahasa yang dirasa belum memiliki kualitas yang diharapkan. Banyak di antara penulis pemula yang merasa bahwa kualitas tulisan dan gaya bahasa mereka belum memiliki karakter yang kuat.
Hal di atas sangat wajar terjadi bahkan di kalangan penulis yang telah memiliki publikasi sebelumnya. Kebiasaan membandingkan dengan karya penulis yang diidolakan atau dinilai memiliki kualitas di atas rata-rata yang telah terbukti melalui penerimaan pembaca yang baik di pasaran adalah hal umum yang secara natural sering terjadi. Penulis yang telah sukses dengan kalibernya pun dahulu mungkin mengalami hal yang sama. Namun mereka memilih untuk terus fokus pada diri sendiri sambil terus memperbaiki diri. Ada baiknya penulis fokus pada naskahnya agar berkualitas dan akhirnya diterima pembaca dengan baik.
Selesai dengan penuangan ide atau informasi, mempelajari teknik menulis dapat menjadi langkah yang baik sebelum memahami cara menerbitkan buku. Selain meminta masukan dari penulis senior untuk membantu meningkatkan kualitas tulisan, Anda juga bisa mencoba meminta masukan dari sekelompok orang terpilih yang memiliki karakteristik yang mirip dengan calon pembaca buku Anda untuk keperluan perbaikan. Membaca buku dari berbagai penulis dengan gaya bahasa dan genre yang berbeda dapat pula memperkaya referensi Anda dalam menulis.
Perlu diingat meskipun rajin belajar dari orang lain, orisinalitas gaya bahasa juga perlu dipertahankan. Beberapa penulis membuktikan bahwa ketidak sesuaian bahasa yang digunakan dengan aturan menulis dengan baik dan benar yang diakui secara umum saat ini pun mampu menjadi primadona di mata masyarakat.
Seperti Pramodya Ananta Toer yang berhasil menyajikan tulisannya dengan gaya bahasanya yang unik, sedikit tidak lazim untuk generasi saat ini namun sangat mengalir. Pesan-pesan bermakna serta kisah-kisah memikat dalam buku-bukunya membuat pembaca dari berbagai kalangan memaafkan atau bahkan terkagum dengan tatanan bahasanya yang tidak umum, terkesan old styled dan belum memenuhi kaidah ejaan yang disempurnakan.
Ketiga: Luruskan Niat dan Pelihara Motivasi
Terkadang kita terbuai oleh kenikmatan yang bisa diperoleh ketika mengetahui cara menerbitkan buku dan berhasil mencapai penjualan yang baik. Selain tambahan penghasilan, nama harum bisa kita peroleh dengan keberhasilan ini. Perlu diingat bahwa yang terpenting dalam menerbitkan buku adalah karya kita bermanfaat bagi orang lain.
Penulis harus fokus pada niat dan motivasi ini untuk mempertahankan kualitas tulisan dan harapannya tidak hanya sekedar memenuhi trend pasar, namun juga memberikan ide atau informasi baru kepada masyarakat yang mengandung persuasi positif untuk sudut pandang dan gaya hidup yang lebih baik. Write to make impact, not to impress.
Keempat: Jika Anda sudah memeliki hobi nulis, anda dapat mengembangkan kemahiran melalui pembiasaan berikut: (1) Teknik Menulis: Cara Membuat Daftar Isi secara Otomatis di Ms. Word; (2) Teknik Menulis Menyusun Laporan Hasil Penelitian Menjadi Buku Ajar (3) Teknik Menulis: 5 Hal dalam Buku Ajar yang Harus Diperhatikan!; (4) Teknik Menulis Buku, dengan Membaca Teks Kehidupan.
Kelima: Lakukan Riset Penerbit Terbaik
Ketika penulis sudah berhasil menyelesaikan naskah, langkah selanjutnya adalah menentukan penerbit terbaik. Perlu diingat bahwa terbaik disini tidak bisa digeneralisirkan, terbaik untuk penulis A belum tentu terbaik untuk penulis B. Penulis harus paham kondisi masing-masing untuk menentukan penerbit manakah yang paling sesuai dengan harapan dan proyeksi kedepan terhadap buku yang akan diterbitkan, kondisi keuangan penulis, serta faktor lain yang bisa menjadi sangat subjektif.
Beberapa penulis lebih cocok dengan metode penerbitan via penerbit mayor, namun ada pula yang cenderung menggunakan fasilitas self publishing. Rajin melakukan observasi mengenai cara menerbitkan buku akan membantu Anda menemukan penerbit yang terbaik.
Menerbitkan buku melalui penerbit mayor pada umumnya meliputi pengumpulan naskah, notifikasi diterima atau ditolaknya naskah (yang bisa memakan waktu berbulan-bulan), penandatanganan kontrak, proses penyuntingan naskah beserta fiksasi desain cover dan isinya, proses pencetakan, pemasaran ke toko-toko buku terpilih dan pencetakan ulang apabila permintaan pasar tinggi. Berbeda penerbit biasanya melibatkan detail proses yang berbeda pula.
Berbeda dengan proses penerbitan buku dengan self publishing yang lebih singkat. Pada umumnya prosesnya adalah mendaftarkan diri, pengumpulan draft atau pun naskah final, penandatanganan kontrak sesuai kebutuhan penulis dan kondisi penerbit, koreksi dan persetujuan hasil koreksi final dan pencetakan dimulai ketika sudah tidak ada revisi. Cara menerbitkan buku ini bisa bervariasi dari satu self publisher di banding self publisher yang lain. Menggali informasi lebih lanjut mengenai cara menerbitkan buku dari media online atau pun offline akan banyak membantu Anda.
Jadi, apakah Anda sudah merasa lebih siap untuk memulai kembali petualangan Anda dalam menulis dengan lebih serius dari sebelumnya? Ayo terus menulis, pahami lebih lanjut cara menerbitkan buku dan terbitkan buku Anda! Wallau A’lam Bishowab
Referensi:
Murakami, Haruki. What I Talk About When I Talk About Running. 2017. Yogayakarta: Bentang.
Marwadi, Dosi. Cara Mudah Menerbitkan Buku. 2009. Depok: Raih Asa Sukses
Penulis:
*) Ahmad Rusdiana, Guru Besar bidang Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Peneliti PerguruanTinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) sejak tahun 2010 sampai sekarang. Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al-Misbah Cipadung-Bandung yang mengem-bangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri/Ketua Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 50 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK-TPA-Paket A-B-C. Rumah Baca Masyarakat Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/search?q= buku+a.rusdiana+shopee&source (3) https://play.google.com/ store/ books/ author?id.