Laduni.ID, Jakarta – Djuwari, seorang pria berusia 82 tahun, adalah mantan tukang panggul yang pernah mendampingi Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Saat perayaan HUT Kemerdekaan RI yang ke-64, sosok yang telah memberikan kontribusi besar pada perjuangan bangsa ini seolah terlupakan.
Tinggal di dusun Goliman, desa Parang, Kecamatan Banyakan, Kediri, Djuwari hidup dalam kemiskinan sebagai petani di kaki Gunung Wilis.
Cerita tentang Djuwari ini terungkap dalam sebuah pesan singkat yang berisi sepenggal kisah hidupnya.
Namun, jika kita menyelami lebih dalam, kita akan menemukan kisah yang lebih rinci dan menggugah hati tentang bagaimana seorang Djuwari memaknai arti sebuah peringatan Hari Kemerdekaan.
Bagaimana mungkin seorang Djuwari, yang memiliki segudang prestasi dalam sejarah bangsa ini, kini tidak merasakan manisnya buah kemerdekaan?
Pria tua yang hanya mendapatkan bantuan langsung tunai dari pemerintah ini adalah saksi hidup sejarah perjuangan Indonesia. Tanpa Djuwari, Panglima Besar Jenderal Sudirman mungkin tidak mampu meneruskan perjuangannya.
Meskipun tugas Djuwari “hanya” memanggul sang jenderal besar, peran tersebut sangatlah penting. Selama berpuluh-puluh kilometer, Djuwari harus memanggul Sudirman, hanya berhenti setiap 30 kilometer.
Semua itu dilakukan dengan senyuman dan penuh harapan agar Jenderal Sudirman tetap selamat dan dapat mengemban tugas-tugas penting kenegaraan.