Kisah Guru Spiritual Soekarno (1): Tapak Tilas ke Makam Kyai Sukanegara Cianjur

Laduni.ID, Jakarta – Setiap pemimpin, terutama mereka yang mengemban tugas berat dalam menjalankan negara, biasanya memiliki guru spiritual sebagai rujukan dalam perjalanan hidup dan kepemimpinannya. Guru spiritual ini bertugas tidak hanya untuk memberikan bimbingan moral dan rohani, tetapi juga untuk mengingatkan akan nilai-nilai etika dan ketulusan dalam melayani.

Demikian pula halnya dengan Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia. Beliau memiliki seorang guru spiritual yang menjadi pendamping rohani dalam perjuangan hidupnya. Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa Soekarno belajar kepada seorang sufi yang namanya jarang terdengar di publik.

Guru spiritual ini adalah Kyai Haji Achmad Basyari, seorang ulama kharismatik dari Sukanegara, Cianjur, yang dikenal memiliki wawasan spiritual mendalam dan kepribadian yang mengayomi. Kyai Haji Achmad Basyari wafat pada 1953, dan makamnya kini terletak di Pesantren Al-Basyariyah, Desa Cikiruh, Sukanegara, Cianjur.

Sebagai orang Jawa yang beragama Islam, Soekarno memegang tradisi leluhurnya. Hubungan Soekarno dengan Kyai Achmad Basyari amat dekat. Kyai Sukanegara ini berperan sebagai sumber kekuatan batin yang menjaga Bung Karno tetap rendah hati dan berkontribusi dengan tujuan yang lebih tinggi di tengah berbagai tantangan.

  • Baca juga: 

https://www.laduni.id/post/read/526291/kisah-guru-spiritual-soekarno-1-tapak-tilas-ke-makam-kyai-sukanegara-cianjur.html