Laduni.ID, Jakarta – Nyai Hj. Solichah A. Wahid Hasyim (1922-1994), sosok ibu yang selalu hadir bagi keluarga maupun masyarakat luas, tak hanya berperan sebagai istri seorang tokoh nasional, KH. A. Wahid Hasyim (1914-1953), tetapi juga menjadi ibu yang sangat berpengaruh dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya di tengah kesibukan sebagai abdi masyarakat.
KH. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah (1942-2020), anak ketiganya, mengenang bagaimana sang Ibu tetap menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga, meski seringkali di tengah padatnya tanggung jawab sosial. Di masa itu, Jakarta masih jauh lebih lengang, sehingga memungkinkan beliau bergerak lebih bebas menjalankan kedua peran penting ini. Meskipun memiliki kesibukan yang padat, Nyai Solichah selalu menanamkan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh Kyai Wahid Hasyim kepada putra-putri mereka.
“Nilai-nilai yang beliau tanamkan berakar pada Islam, namun terbuka pada nilai positif dari budaya manapun,” ungkap Gus Sholah. Walaupun KH. Wahid Hasyim wafat saat anak-anaknya masih kecil—bahkan sebelum putra bungsunya lahir—kehadiran sosok Ibu yang kuat dan tegas menjadikan keluarga ini tetap teguh di tengah keterbatasan.
Salah satu nilai utama yang terus diingat Gus Sholah adalah kejujuran, yang ditanamkan Nyai Solichah tidak hanya melalui perkataan, tetapi juga tindakan nyata. Beliau mengajarkan bahwa kejujuran tidak hanya berarti berkata benar, tetapi juga konsisten dan menjaga keharmonisan antara kata dan tindakan.