Sekolah Islam Gender (SIG) merupakan proses kaderisasi yang harus diikuti kader-kader PMII, baik kader perempuan maupun kader laki laki-laki.
Kegiatan SIG dilaksanakan oleh Pimpinan Komisariat Kopri STKIP Pangeran Dharma kusuma Segeran Indramayu selama 3 hari di Pesantren Progresif RPK Ulfiyah segera Kidul.
Kegiatan SIG kali ini mengusung tema rekonstruksi semangat intelektual kader dalam membumikan kesetaraan gender.
Kegiatan SIG ini diikuti oleh kader-kader PMII se Jawa Barat.
“Alhamdulillah kami bisa menyelenggarakan kegiatan ini bisa sukses salah satunya dengan hadirnya para nara sumber baik dari internal misalkan pengurus PC maupun PB PMII ataupun eksternal seperti Buya Husein Muhammad, pengasuh Pondok Pesantren Darul Fikri Arjawinangun Cirebon dan juga Buya Syakur dari Pondok Pesantren Candangpinggan yang diselenggarakan tanggal 11-13 Agus 2023 di pesantren Progresif RPK Ulfiyah,” kata Ghina, ketua PK Korp PMII putri STKIP Padhaku.
Sementara itu, Bagus, ketua PK PMII STKIP Padhaku mengatakan bahwa Sekolah Islam dan Gender (SIG) diadakan sebagai langkah awal dalam proses pengkaderan formal yang harus ditempuh oleh kader-kader PMII khususnya bagi kopri itu sendiri, dimana Sekolah Islam dan Gender ini merupakan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi sehingga adil gender akan mulai tertanam sejak dalam fikiran.
Miftahul Fatah, pimpinan pesantren progresif mengungkap dalam sambutannya pada saat penutupan acara tersebut mengungkapkan bahwa SIG diharapkan bisa mencetak kader-kader PMII yang lebih paham lagi tentang gender, serta mampu mengaplikasikan kesetaraan gender dengan sebaik dan seadil mungkin di lingkungannya masing-masing, kami sangat berbangga sekali ketika pesantren kami dijadikan tempt regenerasi dan kaderisasi, sesuai dengan motto pesantren progresif yakni pesantren Ahlussunnah Wal jamaah dan entrepreneur.** Kontributir: Syaerurrozie