KURIKULUM MERDEKA BEBASIS P5 PPRA UNTUK SIAPA?

0 0

Read Time:5 Minute, 12 Second

Oleh A. Rusdiana

Hadirnya Kurikulum Merdeka menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Merdeka belajar dapat dikatakan sebagai langkah awal sebelum profil pelajar Pancasila diterapkan. Nadiem Makarim menyatakan bahwa merdeka belajar merupakan kunci yang efektif untuk diterapkan di zaman sekarang ini bahkan untuk ke depannya.

Penerapan Kurikulum Merdeka saat ini, sebenarnya mendorong pendidikan karakter yang dilakukan melalui pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek pada penguatan profil pelajar Pancasila. Seiring  berlakunya perubahan Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Merdeka, yang sebelumnya ada lima nilai karakter (religius, nasionalis, integritas, mandiri, gotong royong), berubah menjadi 6 nilai karakater sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila merupakan sejumlah karakter dan kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila dengan enam ciri, yaitu: “beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bernalar kritis, bergotong royong, mandiri, dan kreatif (Kemdikbud Ristek, 2022).

Tolok ukur keberhasilan Kurikulum Merdeka adalah dari keceriaan (kebahagiaan) peserta didik dan kemampuan mereka berkolaborasi menyelesaikan beragam persoalan. Bagaimana lembaga pendidikan mampu menciptakan budaya perilaku positif dalam mencetak SDM yang berkualitas dari waktu ke waktu sebagaimana nilai yang terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila.  Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila diatur dalam Kepmendikbudristek No. 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.

Dalam Kepmendikbudristek No. 56/M/2022 disebutkan bahwa Struktur Kurikulum di jenjang PAUD serta Pendidikan Dasar dan Menengah terdiri atas kegiatan pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Khusus untuk Pendidikan Kesetaraan terdiri atas mata pelajaran kelompok umum serta pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila.

Lantas bagaimana Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang dapat di implemtasikan pada Madrasah? Ada beberapa hal yang perlu dipahami, di antaranya:

Pertama, sejak Kurikulum Merdeka diimplementasikan pada awal tahun ajaran baru 2022/2023 pada saat itu Kemdikbudristek serta Kemenag hanya menerapkan kepada beberapa sekolah/madrasah yang dirasa mampu untuk mengimplementasikannya atau biasa disebut sebagai sekolah dan madrasah penggerak. (Permendikbudristek No. 262 Tahun 2022).

Pada pelaksanaannya semuanya belajar berjalan dengan lancar namun terhadap beberapa kesulitan karena terdapat program yang memang baru tahun ini diterapkan yaitu profil pelajar Pancasila dan profil pelajar rahmatan lil alamin. Kemdikbudristek sangat antusias dalam pelaksanaan proyek ini karena hasil dari penelitian 20 tahun terakhir, kemampuan pelajar Indonesia dalam kompetensi penalaran belum terbangun dengan optimal. (Faizin, 2022).

Kedua, berbeda dengan sekolah di bawah naungan Kemendikbudristek, profil pelajar Pancasila memiliki buku pedoman yang dibuat sebelum pelaksanaan kurikulum merdeka, namun untuk madrasah yang berada dibawah naungan Kementerian Agama menjadi kesulitan karena harus mengimplementasikan profil lain yang memang seharusnya urgen untuk dilakukan. Mengapa urgen? Karena sejak ramainya pergolakan aqidah di tanah air akibat ideologi Khilafah sehingga Kementerian Agama perlu untuk memasukkan moderasi beragama dalam sekolah yang hal itu bisa diterapkan melalui adanya Proyek Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin ini.

Ketiga, proyek Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin ini diterapkan berdasarkan KMA No. 347 Tahun 2022 Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah ditetapkan pada tanggal 5 April 2022 seiring dengan madrasah sebagai entitas kecil sebuah masyarakat, memiliki sistem nilai dan perilaku yang dapat diciptakan melalui pembiasaan, pembudayaan dan pemberdayaan dalam kehidupan sehari-hari, ketiga proses ini bersifat hidden curriculum yang menunjang terhadap tercapainya tujuan pendidikan. Materi Pengembangan Kurikulum Merdeka berdasarkan kerangka dasar kurikulum merdeka yang ditetapkan oleh pemerintah pusat terbagi menjadi 4 tema utama yaitu: (1) Profil pelajar Pancasila, (2) Struktur Kurikulum, (3) Capaian Pembelajaran, dan (4) Prinsip Pembelajaran dan Asesmen. Keempat tema tersebut menjadi acuan sekolah atau madrasah menyusun operasional satuan pendidikan, modul ajar, modul projek, dan bahan ajar atau buku teks.

Keempat, proyek Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin terintegrasi dalam Profil Pelajar Pancasila bermaksud memastikan cara beragama lulusan madrasah bersifat moderat (tawassuth). Nilai moderasi beragama sebagai Projek Profil Pelajar  Rahmatan lil Alamin yang terintegrasi dalam Profil Pelajar Pancasila ini meliputi: (1) Berkeadaban (ta’addub); (2) Keteladanan (qudwah); (3) Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwatanah); (4) Mengambil jalan tengah (tawassuth); (5) Berimbang (tawazun); (6) Lurus dan tegas (i’tidal); (7) Kesetaraan (musawah); (8) Musyawarah (syura); (9) Toleransi (tasamuh); (10) Dinamis dan inovatif (tatawwur wa ibtikar). (Kementerian Agama RI, 2022).

Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, khususnya upaya pendidikan karakter melalui Projek Penguatan Profil Pelajar  Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin (P5 PPRA), madrasah diberi keleluasaan untuk melakukan kreasi dan inovasi kurikululum untuk mengakomodir karakteristik, kekhasan, kebutuhan dan visi-misi madrasah. Madrasah didorong berani melakukan kreatifitas dan inovasi tanpa menunggu harus lengkap dan sempurna demi memberikan layanan terbaik kepada peserta didik madrasah, baik melalui strategi ko-kurikuler, terintegrasi dalam pembelajaran maupun ekstrakurikuler. Karena sebagaimana dipahami, bahwa kurikulum merdeka memberikan otonomi, kebebasan dan keluwesan dalam mengatur praktek pendidikan.

Oleh karena itu, madrasah dalam mengimplementasikan kurikulum merdekaka perlu memahami terlebih dahulu: (1) enam (6) nilai karakater sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila  (2) keempat (4) kerangka dasar kurikulum merdeka tersebut sebelum mengembangkan dan menyusun keempat perangkat sekolah/madrasah, dan (3) sepuluh (10) substansi nilai-nilai Projek Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin; yang terintegrasi dalam Profil Pelajar Pancasila. Wallahu A’lam

Penulis:

Ahmad Rusdiana, Pemerhati Pendidikan, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah manajemen pendidikan; Penulis buku: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn) Civic Education; https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/32365– Kebijakan Pendidikan; Pendidikan Profesi Keguruaan, Manajemen Penilaian Autententik; Manajemen Pelatihan; Inovasi Pendidikan, Manajemen, Manajemen Pendidikan Karakter, Manajemen Pendidikan nilai, Manajemen pendidikan Multikultural; Inovasi Pendidikan, Manajemen Kurikulum, Kepenpemim-pinan Pendidikan; Manjemen Perencanaan Pendidikan; Pengelolaan Pendidikan, Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen Evaluasi Program Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Mishbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/ search? q=buku+a. rusdiana+shopee&source (3) https://play. google.com/ store/ books/author?id.

About Post Author

Editor: Masyhari

Founder rumahbaca.id, pembina UKM Sahabat Literasi IAI Cirebon

Happy

Happy

0 0 %

Sad

Sad

0 0 %

Excited

Excited

0 0 %

Sleepy

Sleepy

0 0 %

Angry

Angry

0 0 %

Surprise

Surprise

0 0 %