Ma’had Aly Al-Hasaniyyah Giat Ngaji Kilatan Kitab Muhadzab Li al-Syairozi

Saya adalah santri Ma’had Aly al-Hasaniyyah Senori, Tuban Jawa Timur. Pada bulan Ramadan kali ini, pondok mengadakan ngaji kilatan dengan mengkaji kitab al-Muhadzab li al-Syairozi.

Penulis akan menceritakan ngaji kilatan kitab al-Muhadzab li al-Syairozi di Ma’had Aly al-Hasaniyyah. Tepat memasuki 22 Sya’ban 1444 H, guru besar sekaligus Mudir Aam Ma’had Aly al-Hasaniyyah, Kiai Abdullah Hasyim memulai ngaji kilatan al-Muhadzab li al-Syairozi.

Sebagaimana dikenal mayoritas santri, kitab al-Muhadzab li al-Syairozi adalah fikih fenomenal yang bermadhab Syafi’i. Sebuah kitab yang secara komprehensif dan lugas menyampaikan kajian-kajian hukum dengan disertai banyak dalil dari al-Qur’an dan hadits.

Hemat kata, pengajian kitab al-Muhadzab li al-Syairozi menjadi target yang diutamakan untuk dikhatamkan sampai memasuki 22 Ramadhan 1444H. Lalu, kapan waktu mengaji kitab al-Muhadzab li al-Syairozi hingga sampai bisa mempunyai insiatif untuk khatam dalam jangka 1 bulan?

Menilik hal ini, perlu pembaca ketahui, bahwa ngaji kilatan merupakan ngaji secepat kilat dengan cara guru membaca dengan cepat tanpa mengurangi lafadz dan makna teks, sedangkan murid mendengarkan serta memaknai kitab yang telah dibawa.

Pada praktik mengaji kitab al-Muhadzab li al-Syairozi, beliau Kiai Abdullah Hasyim menentukan waktu-waktu untuk ngaji kitab tersebut. Pertama, dilaksanakan usai melaksanakan sholat Subuh sampai pada pukul 08:00 pagi. Kedua, dilakukan pada waktu dhuha, yakni mulai pukul 10:00-11:00 pagi. Ketiga, dilaksanakan setelah sholat dhuhur, yakni pada pukul 13:00-15:00 sore. Keempat, dilakukan setelah sholat tarawih, yakni mulai pukul 08:00-23:00 malam. Managemen waktu di atas, tentu bisa dikatakan padat, akan tetapi dengan rasa semangat mahasantri Ma’had Aly al-Hasaniyyah, semua terasa ringan dan mudah untuk dilaksanakan.

Baca juga:  Fikih Kebahagiaan

Kemudian, setelah pembaca mengetahui waktu-waktu ngaji kilatan kitab al-Muhadzab li al-Syairozi, maka perlu untuk diketahui manfaat ngaji kilatan kitab tersebut. pertama, manfaat yang bisa diambil ialah kelengkapan makna kitab yang hanya ditempuh dalam 1 bulan.

Pada umumnya, seseorang bisa menghatamkan dan melengkapi makna kitab al-Muhadzab li al-Syairozi dengan waktu beberapa tahun, maka dengan  hadirnya ngaji kilatan, makna kitab bisa lengkap dengan disertai beberapa catatan keterangan guru.

Kedua, mendapatkan ilmu dan pahala yang melimpah. Dalam artian, pahala berpuasa, mengaji, dan ilmu yang yang melimpah dari seorang guru.

Ketiga, memperoleh sanad keilmuan yang aly (kredibel) dari guru. Maknannya, sanad yang didapat bersifat “berantai-rantai”, mulai dari satu guru ke guru yang lain hingga Rosulullah SAW. Keempat, mendapatkan keberkahan Ramadhan yang luar biasa. Keberkahan ini, diwujudkan dengan giat aktifitas yang senantiasa mengisi bulan Ramadhan dengan istiqomah mengaji kitab ulama’.

Meninjau dua berbagai manfaat di atas, maka senyatannya telah menjadi pintu masuk diseminasi nilai-nilai yang luhur. Pada gilirannya, aktivitas ngaji kilatan dijadikan rujukan  mahasantri Ma’had Aly al-Hasaniyyah dalam menopang konstruksi keilmuan Islam di bulan Ramadhan. Konstruksi ini menjadi relevan dengan Pendidikan berkualitas (Quality Education) sebagai bagian dari Sustainable Development Goals (SDGs).

Baca juga:  Dekrit Presiden Gus Dur dan Sidang Istimewa Ketua MPR Amien Rais

Pada titik ini, ngaji kilatan kitab kitab al-Muhadzab li al-Syairozi merupakan kultur salafussolih dan ulama’ setelahnya yang kini ditekuni mahasantri Ma’had Aly al-hasaniyyah dalam pengembangan khazanah keilmuan Islam dengan tetap melestarikan salaf. Berdasar hal tersebut, Ma’had Aly al-Hasaniyyah siap menjadi Institute pendidikan Islam berkualitas mencetak kader unggul yang inklusif, moderat, dan menbar kemanfaatan di bulan Ramadan.

https://alif.id/read/mlw/mahad-aly-al-hasaniyyah-giat-ngaji-kilatan-kitab-muhadzab-li-al-syairozi-b247424p/