Laduni.ID, Jakarta – Meletusnya pemberontakan PKI pada tahun 1965 tidak hanya menjadi bagian penting dari catatan sejarah Bangsa Indonesia, tetapi juga menunjukkan peran signifikan yang dimainkan oleh santri, kiai, dan pesantren dalam menumpas gerakan makar tersebut.
keterlibatan mereka tidak hanya sebagai saksi bisu, tetapi juga sebagai aktor aktif yang berkontribusi dalam mempertahankan kedaulatana dan stabilitas negara. Peristiwa ini menggarisbawahi betapa besar dedikasi dan keberanian komunitas pesantren dalam menghadapi ancaman terhadapa ideologi dan keselamatan bangsa.
Salah satu tokoh kunci dalam penumpasan PKI di Lasem, Rembang, Jawa Tengah adalah KH. Muhammadun, yang lebih dikenal sebagai KH. Ma’shum atau Mbah Ma’shum Lasem. Beliau adalah ayahanda dari KH. Ali Maksum Krapyak, Yogyakarta, yang menjabat sebagai Rais Am PBNU pada periode 1981-1984 M.
Peran KH. Ma’shum dalam peristiwa ini sangat signifikan, menunjukkan keberanian dan dedikasi dalam menjaga keamanan dan stabilitas di wilayahnya.