Muslimoderat.net – Saya ingin mengungkap misteri wali qutub (al-quthbul-ghauts) yang digambarkan sebagai makhluk yang paling dicintai Alloh di antara kekasih Alloh. Posisinya pasca Rosululloh adalah menggantikan peran “kenabian” (nubuwwah) ketika Alloh tidak lagi mengangkat nabi dan rasul sesudah Nabi Muhammad Saw.
Tingkatan kewalian terbagi 5 (lima), yaitu:
(1) wali yang disebut al-ghauts yang diisi oleh 1 orang wali Qutub di setiap jaman.
(2) wali yang disebut al-awtad yang terdiri dari 4 wali Qutub mewakili 4 arah angin –utara, selatan, timur dan barat.
(3) wali Qutub yang diisi oleh 7 wali di masing-masing benua. (4) wali abdal berjumlah 40 kekasih Alloh sebagai wakil wali Qutub.
(5) wali nujaba’ berjumlah 300 kekasih Alloh di tiap-tiap negeri.
Dalam kitab Fatawa Ibnu Hajar dijelaskan terdapat banyak riwayat hadits yang menjelaskan tentang keberadaan wali qutub. Bahkan Ibnu Khaldun juga berpendapat tidak ada satu ulama yang menampik keberadaan wali kutub yang diangkat oleh Alloh di setiap masa.
Imam as-Suyuthi juga menulis tentang wali qutub sebagai penjaga alam yang diangkat Alloh SWT untuk mengganti peran Nabi di setiap masa kehidupan manusia.
Wali Qutub merupakan satu-satunya ulama yang dipilih Alloh dalam setiap kurun kehidupan manusia. Derajat ulama yang dipilih Alloh menjadi wali qutub setara dengan nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad Saw. Rosululloh bersabda: “ulama dari umatku (derajatnya) seperti nabi-nabi dari Bani Israil”.
Al-Imam Abul Hasan as-Syadzili juga pernah menjelaskan 15 ciri wali qutub, diantaranya adalah.
(1) melimpah kasih sayangnya untuk menjaga keselamatan umat manusia,
(2) melimpah rasa tanggung jawabnya untuk mengayomi umat manusia,
(3) melimpah keberkahan dari pribadinya untuk semua umat manusia,
(4) sifat-sifat Alloh menyatu dalam gerak-geriknya,
(5) sangat mulia tutur kata dan perbuatannya,
(6) selalu berada pada titik jaringan emanasi ketuhanan,
(7) mengetahui rahasia alam yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi,
(8) Putra dan Menantunya ‘alim ‘allamah murid-muridnya pun banyak yang ‘alim ‘allamah dan seterusnya.
Satu hal lagi yang paling utama dari wali qutub yaitu kemampuan yang dipunyai-nya bersifat pemberian langsung dari Alloh melalui Kun fayakun. Hal ini terjadi di luar kemampuan akal manusia sebab bukan dari proses hukum alam, sebab-akibat.
Dunia perwalian sejatinya menjadi ruang rahasia (Mastur) yang tak akan mampu dirasionalkan. Ia bukanlah wilayah hukum sebab-akibat tapi lebih persisnya adalah wilayah penobatan langsung dari Alloh secara Kun fayakun.
Hal ini berbeda dengan pemahaman wali Qutub menurut para sufi, dimana wali Qutub itu selalu ada di setiap masa, hanya saja berada dalam wilayah yang rahasia (Mastur). Sebab dunia perwalian merupakan wilayah yang senyap.
Melihat dari tanda-tandanya baik yang boleh diketahui secara umum maupun yang hanya untuk kalangan pribadi, Almaghfurlah Simbah KH. Maimoen Zubair sebelum beliau wafat adalah salah satunya. Yang jasadnya selalu dijaga oleh Alloh SWT baik semasa hidup maupun setelah wafatnya dan jasad beliau akan tetap utuh selamanya.
Semoga kelak kita termasuk orang yang ditanting olehnya. Aamiin..
Penulis: KH Busyro El-Kareem, Santri Mbah Maimoen Zubair dan tinggal di Sidareja.
https://www.muslimoderat.net/2020/02/misteri-dan-ciri-ciri-wali-qutub.html