Sidoarjo, NU Online Jatim
Saat ini banyak madrasah yang maju karena program-program unggulan di bidang non keagamaan seperti ekstrakurikuler robotik. Hal ini didukung dengan Sumber Daya Manusia (SDM) guru madrasah yang memiliki keahlian di bidang non agama. Muchammad Sugito adalah salah satu guru MI Ma’arif Ketegan Bilingual Islamic School Tanggulangin, Sidoarjo yang ahli dalam bidang robotik.
Bakat Sugito disalurkan dalam program robotik di madrasah setempat. Tidak membutuhkan waktu lama, siswa yang dibimbingnya berhasil menyabuet dua juara pada ajang robotik Kementrian Agama (Kemenag) Jawa Timur 2024.
“Ketika Sekolah Menengah Pertama (SMP) di tahun 1992 saya tertarik dengan mata pelajaran elektronika dasar. Dan mulai tertarik belajar robotik di saat kegiatan di luar rumah dibatasi karena adanya pandemi Covid-19 di tahun 2020,” katanya kepada NU Online Jatim, Senin (13/05/2024) melalui sambungan WhatsApp.
Menurut guru yang tinggal di Desa Randegan RT 05 RW 01 Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo itu,robotika akan mengembangkan cara berfikir logis, meningkatkan kreatifitas dan inovasi, serta secara tidak langsung selalu mendapatkan tantangan masalah yang harus dicarikan solusinya.
“Dengan berbekal sedikit ilmu pengetahuan tentang elektronika dasar, mendorong keingintahuan saya tentang dunia robotik meski selama ini sebatas belajar secara otodidak,” ujarnya.
Guru yang saat ini berumur 44 tahun itu berpendapat robotik adalah ilmu pengetahuan yang terintegrasi antara subjek pembelajaran sains, teknologi, teknik, dan matematika. Dimana semua itu selalu menarik untuk dipelajari. Ia menegaskan robotik adalah masa depan, dan untuk memastikan masa depan itu perlu mengenalkan ilmu pengetahuan ini kepada generasi berikutnya khususnya anak-anak sekolah.
“Sehingga di masa mereka memiliki harmonisasi antara keahlian teknis dan kreatifitas untuk menciptakan entitas buatan yang mampu melakukan tugas-tugas kompleks dengan presisi dan efisiensi yang luar biasa di masa depan,” tandasnya.