Pengurus LDNU Surabaya Dibentuk, Fokus Cetak Dai Muda Hingga Dakwah Komunitas

Surabaya, NU Online Jatim
Sejumlah akademisi hingga dai akan mengisi jajaran pengurus Lembaga Dakwah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LD PCNU) Kota Surabaya masa khidmat 2024-2029. Hal ini terungkap dalam silaturrahmi dan perkenalan calon pengurus LD PCNU yang digelar Senin (01/07/2024) di kantor PCNU Surabaya, Jalan Bubutan VI/2 Surabaya.

 

Dilansir dari Kabar9, Ketua PCNU Kota Surabaya, KH Masduki Toha mengatakan, LDNU menjadi mercusuar dalam mensyiarkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah An Nahdliyyah. bersama lembaga-lembaga lainnya di PCNU Surabaya, LDNU diharapkan ikut memajukan Nahdlatul Ulama di kota Pahlawan ini. “Saya berharap LDNU bisa ikut bersama-sama menghidupkan NU di MWC-MWC,” ujarnya.

 

Masduki juga memberikan apresiasi luar biasa kepada kinerja LDNU yang cukup bagus pada periode kemarin. “Kinerja periode kemarin begitu terpacu karena terpecuti oleh semangat kebangkitan Nahdlatul Ulama di Surabaya. Kebetulan tahun kemarin Surabaya menjadi tuan rumah Hari Santri juga,” katanya.

Masduki pun berharap LDNU bisa memformulasikan program program jangka pendek, menengah dan panjang. Sebab periode 5 tahun yang akan datang jelas tidak sama dengan periode yang kemarin yang cukup pendek hanya setahun.

 

“Bagaimana program program LDNU yang belum terwujud di periode kemarin bisa dilaksanakan ke depan. PCNU akan mendukung semuanya demi kemajuan Nahdlatul Ulama,” terangnya.

 

Ketua LD PCNU Surabaya, Mochammad Andre Agustianto, menguraikan empat bidang utama yang akan menjadi fokus dalam kepengurusan ke depan, dengan berbagai program menarik.

 

Pertama, mereka akan fokus pada pelatihan dan kaderisasi dai di Kota Surabaya, yang bertujuan mencetak dai-dai muda yang handal. Selain itu, akan ada pelatihan public speaking dan sertifikasi dai.

 

“Kedua, kami juga akan fokus pada dakwah literasi dan media digital, dengan tujuan melatih cara berdakwah menggunakan media digital,” jelasnya.

 

Ketiga, lanjut Andre, akan ada fokus pada dakwah komunitas, seperti komunitas jalanan dan lainnya, serta dakwah on the street. Dakwah jenis ini tidak harus dilakukan dengan tampilan seperti kiai, namun lebih fleksibel untuk merangkul dan mendampingi kalangan yang dihadapi.

 

“Sedangkan fokus keempat kami adalah pada dakwah Female, yang akan mengkaji isu-isu kewanitaan, konseling, dan parenting Islami,” tutup Andre.


https://jatim.nu.or.id/metropolis/pengurus-ldnu-surabaya-dibentuk-fokus-cetak-dai-muda-hingga-dakwah-komunitas-XIqMu