Laduni.ID, Jakarta – Revolusi Industri 4.0 merupakan penggabungan antara teknologi siber dan teknologi otomatisasi, revolusi ini dikenal juga dengan istilah “cyber physical system”.
Konsep penerapannya berpusat pada otomatisasi, lalu dibantu teknologi informasi dalam proses pengaplikasiannya. Sehingga keterlibatan tenaga manusia dalam prosesnya dapat berkurang. Dengan demikian, efektivitas dan efisiensi pada suatu lingkungan kerja atau perusahaan dengan sendirinya bertambah.
Industri 4.0 sangat berdampak signifikan pada kualitas kerja dan biaya produksi. Namun sesungguhnya, tidak hanya industri, seluruh lapisan masyarakat juga bisa mendapatkan manfaat umum dari adanya teknologi informasi.
Dalam sebuah perusahaan bukan hanya teknologi informasi yang berperan penting untuk kelangsungan bisnis di perusahaan tersebut, perusahaan membutuhkan peranan seorang yang berprofesi sebagai Akuntan. Profesi ini bisa membantu manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bisnis dan keuangan perusahaan.
Profesi Akuntan juga berperan membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengawasan, tidak dapat disangkal bahwa sebagian besar informasi yang diperlukan oleh manajemen adalah informasi akuntansi. Oleh karena itu para manajemen dituntut untuk memiliki kemampuan menganalisis, membaca, dan menggunakan data akuntansi.
Akuntansi juga dapat memberikan informasi mengenai gambaran keuangan di sebuah perusahaan, akuntansi dan sistem informasi dapat berkolaborasi sehingga dapat menghasilkan laporan keuangan yang relevan.
Laporan keuangan merupakan tujuan utama dari akuntansi, yang memberikan informasi keuangan secara kuantitatif mengenai posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai, yaitu pihak internal atau perusahaan itu sendiri maupun dari pihak eksternal atau calon investor perusahaan.
Dahulu seorang akuntan mencatat jurnal transaksi perusahaan dengan menggunakan alat tulis dan buku, lalu jurnal transaksi akuntansi yang telah dicatat dalam buku tersebut diarsip dan abadikan ke sebuah gudang yang telah disiapkan khusus oleh perusahaan.
Hal itu mempunyai risiko yang sangat besar bagi perusahaan, ketika terjadi kecelakaan seperti kebakaran yang berakibat buku jurnal akuntansi tersebut terbakar. Tidak hanya itu, informasi yang disajikan oleh akuntansi juga tidak bisa tersebar luas dan dibaca oleh masyarakat atau pemangku kepentingan.
Sehingga dalam dunia modern informasi mengenai akuntansi diperlukan adanya teknologi informasi yang bersifat digital, teknologi informasi ini bisa mengurangi risiko hilang jika adanya kebakaran dan bencana alam lainnya.
Selain itu teknologi informasi juga bisa menghemat kertas, sehingga turut berandil dalam menjaga lingkungan hidup. Sistem teknologi informasi yang sering digunakan oleh perusahaan untuk mencatat jurnal transaksi adalah Aplikasi Myob.
Oleh: Ahmad Misbakhul Munir, Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia
Editor: Daniel Simatupang