Perubahan Fisik Lebih Dulu Atau Hati?

Laduni.ID, Jakarta – Apa yang ada dalam hati menimbulkan efek pada apa yang dikerjakan anggota badan. Jika hatinya itu baik, insyaallah apa yang dilakukannya secara fisik juga akan baik, dan jika hatinya hitam maka fisiknya juga akan melakukan yang tidak baik.

Sebaliknya apa yang dilakukan anggota badan, biasanya akan punya efek pada hati, jika anggota badan melakukan hal yang buruk seperti maksiat, maka hati akan gelap, jika anggota badan melakukan hal yang baik maka hati akan bercahaya.

Jadi mana yang harus diperbaiki terlebih dahulu? Keduanya, karena dua hal itu akan saling berpengaruh. Jika tidak mampu maka lakukan salah satunya, sambil menyesali hal yang ditinggalkan, bukan malah membenarkannya.

Jika masih melakukan maksiat fisik, jangan nembenarkannya, itu malah membuat hati makin keras dan gelap. Sehingga ditakutkan hati malah tidak bisa lagi menerima kebenaran, karena begitu gelapnya, jika sudah begitu akhirnya fisik dan hati sama-sama gelap dan penuh maksiat.

Jika maksiat fisik sudah ditinggalkan, tapi hati masih belum bisa diperbaiki, jangan puas, berusaha lah terus memperbaikinya. Jika tidak, ditakutkan noda hitam akan terus masuk dalam hati, sampai akhirnya berefek pada anggota tubuh yang makin jauh dari berbuat kebaikan.

Tapi memang yang paling mudah itu adalah memperbaiki amal fisik, sedangkan amalan hati, tidak ada habisnya. Oleh karena itu para mursyid tasawuf biasanya jika ada yang ingin bertaubat, difokuskan dulu pada amalan fisik, karena itu lebih mudah untuk orang biasa. Seperti orang yang ingin shalat khusyuk, awalnya matiin televisi dulu supaya fokus, kalau hatinya sudah terbiasa baru dia bisa khusyu walau televisi hidup.

Semoga Tuhan membersihkan sir kita, lahir kita.

Oleh: Gus Fauzan Inzaghi


Editor: Daniel Simatupang

https://www.laduni.id/post/read/73151/perubahan-fisik-lebih-dulu-atau-hati.html