Laduni.ID, Jakarta – Nama Ainun Najib mencuat kembali ke publik setelah Presiden Joko Widodo meminta para kiai NU, untuk membawa ‘pulang kampung’ Ainun dari Singapura. Presiden Jokowi melontarkan permintaan tersebut saat menghadiri pengukuhan kepengurusan PBNU masa khidmat 2022-2027 di Balikpapan Sport and Convention Center (Dome), Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Senin (31/1/2022) lalu.
“Saya kenal satu orang, yang lain masih banyak lagi. Beliau ini kerja di Singapura sudah lama, saya kenal. Ngerjain ini semuanya apa pun bisa. Namanya, masih muda sekali, Mas Ainun Najib, (warga) NU,” kata Jokowi sebagaimana dikutip dari Kumparan.com, Senin (31/1).
Seketika itu nama Ainun Najib menjadi perbincangan hangat di tanah air, pasalnya pemuda asal Gresik ini menorehkan prestasi baik dikancah nasional maupun internasional. Lalu seperti apa sebenarnya sosok Ainun Najib itu?
Ainun Najib adalah pria kelahiran Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur pada 20 Oktober 1985 silam. Ayahnya bernama H. Abdul Rozaq, M.Si, seorang tokoh agama dan masyarakat sekaligus pengawas pendidikan di Kementerian Agama Kabupaten Gresik. H. Abdul Rozaq merupakan alumni Pondok Pesantren Qomaruddin Sampurnaan, Bungah Gresik. Ibunya bernama Rustianah, S.Pd adalah seorang guru di SDN Klotok I Balongpanggang, Gresik.
Ainun Najib kecil mendapatkan pendidikan agama dari sang ayah. H. Abdul Rozaq, sudah membiasakan Ainun Najib kecil melakukan tirakat, seperti shalat Tahajud dan puasa Dawud. Sehingga tak heran, sejak kelas 5 SD dirinya sudah memiliki perilaku positif yang berbeda dari anak sebayanya. Salah satunya ialah memiliki rasa penasaran yang tinggi dan hobi membaca yang sangat kuat.
Ainun Najib menghabiskan masa pendidikan sekolah dasar di Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Ganggang, Balongpanggang, Gresik. Setelah lulus di MI Islamiyah Ganggang, Ainun melanjutkan pendidikan formalnya di SMPN 1 Balongpanggang. Menginjak usia remaja, Ainun kemudian melanjutkan pendidikannya di SMAN 5 Surabaya, Jawa Timur.
Di SMA Favorit inilah Ainun mulai menorehkan banyak prestasi di bidang IT. Pada tahun 2003 Ainun tergabung menjadi anggota tim Indonesia dalam Olimpiade Informatika Asia Pasifik dan berhasil meraih honorable mention.
Setamatnya dari SMAN 5 Surabaya dengan segudang prestasi, Ainun Najib lalu melanjutkan studinya di Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura, jurusan Computer Engineering. Di NTU prestasi di bidang teknologi dan sains turut mengiringi Ainun. Ia mewakili NTU dalam perlombaan pemrograman ACM ICPC bersama dua mahasiswa Indonesia lainnya selama dua tahun berturut-turut. Tim NTU berhasil menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran pada tahun 2006 dan ikut bertanding di level dunia di Tokyo, Jepang pada tahun 2007.
Pada tahun 2009 tepatnya bulan September, Ainun Najib menikah dengan Nimah Eka Yanti. Sama-sama memiliki latar belakang pendidikan madrasah, Ainun dan Nimah dikaruniai tiga orang anak. Keduanya saat ini berdomisili dan menetap di Singapura.
Setelah Ainun lulus dari NTU, ia kemudian bergabung dengan IBM (International Business Machines) Singapura sebagai software engineer dan menjabat sebagai konsultan senior. International Business Machines (IBM) adalah sebuah perusahaan Amerika Serikat yang memproduksi dan menjual perangkat keras dan perangkat lunak komputer.
Kemudian pada pemilihan presiden 2014, nama Ainun mencuat ke public setelah penggagas situs KawalPemilu.org. Situs ini merupakan situs crowdsourcing digitalisasi dan penghitungan hasil pemilihan presiden 2014 berdasarkan scan formulir C1 dari KPU. Ainun Najib dikenal lantaran dia menjadi juru bicara situs KawalPemilu.org, ia muncul diberbagai media cetak dan online, serta turut diundang di berbagai stasiun televisi, hingga Koran Financial Times.
Pada 2015 namanya kembali muncul bersama rekannya, Pahlevi Fikri Auliya setelah meluncurkan situs Kawalapbd.org. Situs ini dibuat berdasarkan sengketa APBD DKI Jakarta pada tahun 2015 antara pihak pemerintah provinsi dan DPRD DKI Jakarta. Situs ini digunakan untuk menjabarkan rencana APBD versi kedua belah pihak, termasuk menampilkan perbedaan dan kejanggalan yang ada dari kedua anggaran tersebut.
Kembali pada tahun 2020, Ainun tak henti-hentinya menciptakan inovasi terbaru. Tepat sehari sebelum pengumuman kasus infeksi virus corona pertama di Indonesia, ia menggagas akun Twitter KawalCOVID19 yang bertujuan meluruskan berbagai mis-informasi yang beredar seputar Pandemi Covid-19 di media sosial.
Saat ini, Ainun Najib menjabat Head of Analytics, Platform and Regional Business di Grab Singapura. Teman dekat dari Ustaz Yusuf Mansur ini juga merupakan warga Nahdliyin, ia yang juga aktif dalam komunitas Persaudaran Profesional Muslim Aswaja (PPM Aswaja) ini berinisiatif membentuk Lembaga filantropi “Kawal Masa Depan” yang bertujuan untuk membantu anak-anak yang kehilangan orang tuanya karena meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Editor: Daniel Simatupang