Sajian Khusus: Riwayat Asmara

Banyak orang yang bertepuk tangan memberikan apresiasi dikala Menag Yaqut Cholil Qoumas membacakan doa pada upacara virtual di istana negara kemarin (17/8). “Kok bagus banget ya doanya, sangat puitis, dan indah”, begitulah kurang lebih cuitan netizen yang muncul melalui beranda media sosial.

Keindahan adalah suatu anugerah dan keagungan yang telah dipancarkan oleh Sang Pencipta. Dalam sebuah kutipan yang ditulis pada edisi Riwayat Asmara kali ini ada yang menarik untuk kami babar:

“Kalau bukan karena cinta, planet-planet tak akan berotasi; bintang-gemintang yang bersinar tak akan bergerak; angin semilir itu tak akan bertiup; awan-gemawan yang mengandung hujan tak akan berarak; janin-janin dalam perut ibunya tak akan bergerak; tetumbuhan tak akan pernah menyembul dari bebijian; ombak-ombak yang berkejaran itu tak akan pernah bergelombang; para malaikat tak akan bekerja; langit dan bumi beserta segala isinya tak kan bertasbih kepada Penciptanya”.

Ya, segala sesuatu keindahan dan kecintaan adalah anugerah yang Tuhan berikan kepada kita. Adanya langit bumi beserta isinya, begitu juga kemerdekaan yang telah diraih bangsa ini 76 silam: semua karena cinta.

Saifir Rohman, Santri Mahasantri Ma’had Aly Salafiyah Situbondo akan mengajak kita berjalan menyusuri ruang-ruang asmara yang siapapun ia pasti pernah merasakannya. Bahkan, dalam senandung al-Sya’bi, beliau menyindir keras: “Bila kau tak pernah kasmaran dan tak pernah tahu apa itu cinta, maka kau dan keledai liar di padang sahara itu sama saja.”

Baca juga:  Sajian Khusus: Gus Dur dan Dunia Internasional

Terimakasih kami ucapkan kepada Saifir yang sudah mengisi kolom Sajian Khusus pada edisi ke-79. Semoga bermanfaat. Kami juga tak henti-hentinya mengucapkan banyak terimakasih kepada pembaca Alif.id yang sudah berkenan membagikan tulisan dari laman Alif. Semoga menjadi jariyah.

Akhirul kalam, selamat membaca!

Redaksi.

https://alif.id/read/redaksi/sajian-khusus-riwayat-asmara-b239467p/