Sejarah Unta di Jazirah Arab

Kebanyakan orang mengira bahwa unta berasal dari Arab. Demikianlah kesan yang tertanam dibenak jamaah haji dan umroh Indonesia sehingga jamaah haji dan umroh nampaknya belum lengkap kalau belum foto dengan unta. Benarkah demikian?

Jutaan tahun yang lalu, di Amerika Selatan, sekitar Republik Peru di gunung Andes sebuah pegunungan terpanjang di dunia (7.242 KM dengan ketinggian rata-rata 13.000 kaki, melintasi 7 negara: Venezuela, Kolombia, Ekuador, Peru, Bolivia, Chili dan Argentina.), terdapat jenis unta kembar yang dikenal dengan nama Llama dan Alpaca. Khusus Llama tidak memiliki punuk sedangkan Alpaca memiliki bulu yang lebih lebat. kedua binatang tersebut masih ada hingga saat ini, dan keduanya hidup di kaki gunung andes dan diperbukitannya yang tinggi. Disanalah para ilmuan menemukan jejak-jejak binatang unta generasi pertama yang besarnya tidak sebesar unta yang sekarang.

Unta adalah binatang yang memiliki sifat penyendiri, penakut dan tidak memiliki senjata, oleh karenanya ia hidup di tempat yang tinggi di gunung Andes, kemudian berdasarkan jejak perjalanan unta yang ditemukan para ilmuan, unta berjalan ke arah utara dalam sebuah perjalanan yang sangat panjang, jutaan tahun lamanya hingga masuk ke Amerika Tengah dan tiba di gurun Nevada USA.

Hidup digurun membuat unta-unta lapang dan nyaman karena ia telah menemukan tempat yang aman dan cocok untuk hidup yaitu gurun luas yang tidak terdapat binatang buas dan manusia. Di tempat ini unta tinggal selama ribuan tahun sehingga anggota tubuhnya menyesuaikan dengan alam, telapak kakinya menjadi lebih tebal sehingga memungkinkan menjejakkan kakinya didalam lautan pasir gurun, lambungnya pun sedikit demi sedikit menyesuaikan begitu juga dengan perangkat penyimpanan cairan didalam tubuhnya.

Baca juga:  Cerita Marsillam Simanjuntak di Balik Terpilihnya Gus Dur Jadi Presiden

Perlu diketahui, bahwa unta tidak menyimpan air didalam perutnya yang terjadi adalah bahwa air yang diminum oleh unta berubah menjadi semacam agar-agar yang tersimpan dalam seluruh arteri tubuhnya, jika unta butuh cairan ia tinggal mengeluarkannya saja sesuai kebutuhannya.

Setelah ribuan tahun di gurun Nevada, unta melanjutkan perjalanannya menuju Alaska selanjutnya menyebrang ke Asia – Siberia dan menyusuri arah selatan hingga tiba digurun Gobi, Utara Cina disini unta tinggal selama ratusan ribu tahun dan mengalami penyempurnaan bentuk, menjadi lebih besar dan memunculkan spesies baru yaitu unta dengan dua punuk yang oleh orang Arab dikenal dengan nama “al bukhtiah”.

Bentuk unta terus mengalami perkembangan dan mulai dibuat jinak dan dimanfaatkan oleh manusia. Unta yang berpunuk satu melanjutkan perjalanan ke Utara India kemudian ke Selatan Irak hingga tiba di Jazirah Arab dan memasuki kawasan gurun pasir Arab. Unta menjadi binatang yang jinak bagi manusia dengan unta inilah orang Arab bisa hidup di gurun pasir dan menjadikannya sebagai tempat tinggal, karena unta merupakan binatang yang ketika mendapatkan air ia bisa minum 150 liter sekali teguk, oleh karenanya ia bisa bertahan hidup tanpa air selama 17 hari. Unta adalah binatang yang kuat dan sabar serta mampu melakukan perjalanan panjang dan tertidur tanpa kehilangan arah.

Baca juga:  Melukis Nabi Muhammad

Semua yang ada dalam tubuh unta bermanfaat: kulitnya lembut seperti sutera, begitu juga dengan dagingnya, susunya melimpah, jinak dan mudah dipelihara, sehingga bisa dikatakan bahwa peradaban Badui bersandar kepada unta, meski memakan rumput gurun yang kering tetapi menghasilkan susu yang melimpah yang bermanfaat bagi kehidupan orang badui. Itulah kemudian kenapa Allah swt. berfirman: أفلا ينظرون إلى الإبل كيف خلقت…

Dinukil dari buku al islamu fi ‘isriina ayat, karya: Dr. Husen Mu,nis

https://alif.id/read/nsj/sejarah-unta-di-jazirah-arab-b244830p/