Laduni.ID, Jakarta – Bulan Rabiul Awal merupakan bulan ketiga dari sistem penanggalan Hijriah, bulan ini juga disebut sebagai Bulan Maulid sebab Baginda Nabi SAW lahir pada bulan ini. Sehingga bulan Rabiul Awal ini sangat identik dengan tradisi Maulid Nabi.
Pada bulan ini sangat dianjurkan untuk memperbanyak membaca shalawat, sebagai bentuk rasa cinta kepada Baginda Nabi dan penghormatan atas bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Sebagian ulama mengatakan bahwa semua ibadah berpotensi untuk diterima dan ditolak oleh Allah, namun berbeda dengan shalawat. Sebab shalawat merupakan bagian dari penghormatan dan rasa cinta kepada Rasulullah SAW. Sehingga siapapun dia, ketika dia bershalawat maka tidak ada potensi shalawatnya ditolak oleh Allah SWT.
Habib Umar bin Hafidz memiliki kebiasaan untuk memperbanyak shalawat pada bulan Rabiul Awal. Bahkan beliau memiliki amalan shalawat yang dibaca selama satu bulan penuh selama Rabiul Awal. Habib Umar juga pernah menjelaskan, bahwa ketika bulan Rabiul Awal tiba selalu dijadikan sebagai ajang memperbanyak shalawat.
Tak heran, mereka yang memiliki rasa rindu dan rasa cinta yang begitu besar kepada Nabi Muhammad, dapa bertemu dengan Rasulullah melalui mimpi pada bulan ini. Berikut shalawat yang diamalkan oleh Habib Umar bin Hafidz:
اللَّهُمَّ لَكَ الحَمْدُ شُكْراً، ولَكَ المَنُّ فَضْلاً، ونَستَغْفِرُكَ يا حَيُّ يا
قَيُّومُ، صَلِّ وسلِّمْ عَدَدَ عِلْمِكَ عَلَى عَبدِكَ ورَسُولِكَ وحَبِيْبِكَ السَّيِّدِ المَعْصُوم، سيِّدِنا مُحمَّدٍ وآلِهِ وصَحبِهِ وأهلِ مَحَبَّتِه، وأصْلِحْ شُئُونَ أمَّتِه، وَفَرِّجْ عنَّا الهُمُومَ
والغُمُومَ يا حيُّ يا قَيُّوم
Shalawat ini dibaca semampunya, namun sangat dianjurkan untuk dibaca sebanyak 5000 kali, atau bahkan lebih selama bulan Rabiul Awal.
Semoga dengan mengamalkan dan memperbanyak shalawat di bulan ini, kita dapat bertemu dengan Baginda Nabi SAW. Sebagaimana sabda beliau:
“Barang siapa melihatku di dalam mimpi maka ia akan bertemu denganku dalam keadaan terjaga dan setan tidak dapat menyerupaiku.” (HR al-Bukhari)
Disadur dari unggahan Facebook Gus Dewa Menjawab
Editor: Daniel Simatupang