Strategi Pelaksanaan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin di Madrasah

0 0

Read Time:4 Minute, 26 Second

Oleh A. Rusdiana

PROYEK PENGUATAN PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN tak terpisahkan dari proyek penguatan profil pelajar pancasila (PPP) dalam implementasi kurikulum merdeka (IKM). Penguatan dan peningkatan kualitas guru madrasah terhadap pemahaman tentang IKM terus digalakkan.

Terkait hal ini, sekolah di bawah naungan Kemendikbudristek, profil pelajar Pancasila memiliki buku pedoman yang dibuat sebelum pelaksanaan kurikulum merdeka. Hal ini berbeda dengan madrasah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama yang kesulitan, karena harus mengimplementasikan profil lain yang memang seharusnya urgen untuk dilakukan.

Kementerian Agama perlu untuk memasukkan moderasi beragama dalam madrasah, yang hal itu bisa diterapkan melalui adanya Proyek Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin ini. Melalui Buku Panduan yang diedarkan oleh Direktorat KSKK madrasah di Kemenag RI pada bulan Agustus Tahun 2022. Tepatnya buku tersebut memuat Bagaimana cara untuk memahami PPRA ini dan bagaimana cara menyiapkan ekosistem dan desain profil pelajar Pancasila ini pada satuan RA, MI, MTs, MA, dan, MAK, selain itu juga terdapat bagaimana asesmen dan juga monitoring dan evaluasi. (Kemenag RI, 2022).

Madrasah adalah entitas kecil sebuah masyarakat, ia memiliki sistem nilai dan perilaku yang dapat diciptakan melalui pembiasaan, pembudayaan dan pemberdayaan dalam kehidupan sehari-hari, ketiga proses ini bersifat hidden curriculum yang menunjang terhadap tercapainya tujuan pendidikan. Kurikulum tersembunyi (the hidden curriculum) adalah kurikulum yang tidak direncanakan. Hilda Taba menyatakan bahwa; “curriculum is a plan for learning”, yakni aktivitas dan pengalaman anak di sekolah harus direncanakan agar menjadi kurikulum. Begitu juga Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (PPRA), dapat dilakukan dalam 3 (tiga) strategi diantaranya sebagai berikut:

Pertama: Strategi PPRA berbentuk Kokuler artinya dirancang secara terpisah dengan intrakurikuler dengan tema yang sudah diberikan maka pengalokasian waktunya bisa 20 sampai 30% dari seluruh total jam pelajaran. 

Kedua: Strategi PPRA berbentuk terpadu atau terintegrasi artinya proyek penguatan profil pelajar rahmatan lil alamin ini dia diintegrasikan ke dalam pembelajaran seperti biasa.

  1. Guru dapat merancang secara bersamaan atau bekerja sama dengan guru yang lain pada mata pelajaran lain agar bisa mengintegrasikan beberapa capaian atau tema yang sama sehingga pada kelas tersebut mendapat porsi yang cukup bisa juga di integrasikan dengan masyarakat atau dunia kerja.
  2. Jika model yang diambil adalah berbasis masalah atau dilakukan di lapangan sehingga memberikan kesempatan bagi para siswa untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar sekolah atau dunia kerja

Ketiga: Strategi PPRA berbentuk ektrakurikuler, dapat diintegrasikan dalam kegiatan ekstrakurikuler setelah sepulang sekolah bisa dengan kegiatan OSIS, pramuka, atau kegiatan yang lain setelah memilih salah satu dari ketiga strategi tersebut Maka selanjutnya yang harus dilakukan sekolah adalah membuat tahapan atau langkah-langkah melalui tahapan:

  1. Madrasah membentuk tim fasilitator proyek di dalamnya kepala madrasah harus menyusun tim tim yang memiliki peran untuk merencanakan dan melaksanakan di semua kelas tim tersebut harus bisa berkonsentrasi dengan berbagai tingkat kelas atau fase dan anggota sesuai dengan yang dibutuhkan oleh madrasah;
  2. Setelah tim fasilitator terbentuk maka kepala madrasah mengidentifikasi tingkat kesiapan dari Madrasah tersebut Jadi jika pada tahap awal sekolah sudah memiliki sistem yang mendukung maka proyek itu bisa dilakukan namun jika sistemnya tidak mendukung maka belum bisa dijadikan sebagai proyek dan membudaya di Madrasah tersebut.
  3. Jika ternyata Madrasah sudah siap Maka selanjutnya tim fasiilitator merancang atau mendesain dimensi tema dan alokasi waktu jadi terlebih dahulu tim fasilitator harus menghitung jam pelajaran yang harus dipakai dan juga kelas mana saja yang yang mendapatkan tema-tema tertentu
  4. Setelah tema dan alokasi waktu sudah ditentukan Maka selanjutnya tim fasilitator menyusun modul proyek yang disesuaikan dengan tingkat satuan atau kesehatan yang dimiliki oleh Madrasah seperti misalnya mengembangkan topik alur durasi yang dibutuhkan juga mengembangkan aktivitas dan yang terakhir adalah asesmen dari proyek tersebut;
  5. Setelah tersusun modulnya maka Tahap terakhir tim fasiilitator mendesain strategi pelaporan proyek.

Pada prinsipnya Proyek penguatan profil pelajar ramhatan lil alamin difokuskan pada penanaman moderasi beragama yang dapat diimplementasikan melalui kegiatan yang terprogram dalam proses pembelajaran maupun pembiasaan guna mendukung sikap moderat. Pembiasaan dibentuk dengan pengkondisian suasana pembelajaran yang mengutamakan proses pensucian jiwa, bersungguh-sungguh memerangi hawa nafsu dalam mendekatkan diri kepada Allah dan melatih jiwa melawan kecendurungan buruk. Wallahu A’lam

Penulis:

Ahmad Rusdiana, Dewan Pakar PERMAPEDIS Jawa Barat; Pemerhati Pendidikan, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah manajemen pendidikan; Penulis buku: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn) Civic Education; https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/32365– Kebijakan Pendidikan; Pendidikan Profesi Keguruaan, Manajemen Penilaian Autententik; Manajemen Pelatihan; Inovasi Pendidikan, Manajemen, Manajemen Pendidikan Karakter, Manajemen Pendidikan nilai, Manajemen pendidikan Multikultural; Inovasi Pendidikan, Manajemen Kurikulum, Kepenpemim-pinan Pendidikan; Manjemen Perencanaan Pendidikan; Pengelolaan Pendidikan, Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen Evaluasi Program Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Mishbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/ search? q=buku+a. rusdiana+shopee&source (3) https://play. google.com/ store/ books/author?id.

About Post Author

Editor: Masyhari

Founder rumahbaca.id, pembina UKM Sahabat Literasi IAI Cirebon

Happy

Happy

0 0 %

Sad

Sad

0 0 %

Excited

Excited

0 0 %

Sleepy

Sleepy

0 0 %

Angry

Angry

0 0 %

Surprise

Surprise

0 0 %