Tahlilan Menurut Mazhab Hambali

Laduni.ID, Jakarta – Imam Ahmad bin Hambal atau Imam Hambali atau Imam Ahmad rahimahullah (wafat 855 M di Baghdad Irak), yang hafal 1.000.000 hadis, membenarkan tahlilan. Bahkan menurut Imam Ahmad, hal diatas adalah konsensus para ulama :

قَالَ أَحْمَدُ الْمَيِّتُ يَصِلُ إلَيْهِ كُلُّ شَيْءٍ مِنْ الْخَيْرِ لِلنُّصُوْصِ الْوَارِدَةِ فِيْهِ وَلأَنَّ الْمُسْلِمِيْنَ يَجْتَمِعُوْنَ فِي كُلِّ مِصْرٍ وَيَقْرَءُوْنَ وَيَهْدُوْنَ لِمَوْتَاهُمْ مِنْ غَيْرِ نَكِيْرٍ فَكَانَ إجْمَاعًا

(كشاف القناع عن متن الإقناع للبهوتي الحنبلي 4 / 431 ومطالب اولي النهى للرحيباني الحنبلي 5 / 10)

Artinya: “Imam Ahmad berkata : Setiap kebaikan bisa sampai kepada mayit berdasarkan dalil Al-Qur’an dan hadis, dan dikarenakan umat Islam berkumpul di setiap kota, mereka membaca Al-Qur’an dan menghadiahkan untuk orang yang telah meninggal diantara mereka, tanpa ada pengingkaran. Maka hal ini adalah ijma ulama.

1. Kitab Kisyaf Al-Qunna’ An Matnil Iqna’ (IV/43) karya Al-Imam Mansur Ibnu Yunus Ibnu Idris Al-Bahuti Al-Hambali atau Imam Al-Bahuti rahimahullah (1591 – 1641 M, Kairo, Mesir)

2. Kitab Mathalib Ulin Nuha  (V/10), karya Mufti Madzhab Hambali Damaskus, Syaikh Mushtafa bin Sa’ad Al-Hambali rahimahullah (wafat 1243 H / 1827 M Damaskus Suriah)

Menurut ulama hanabilah yang lain, Al-Imam Asy-Syaikh Muwaffaquddin Abu Muhammad Abdullah bin Ahmad bin Muhammad Ibnu Qudamah Al-Hanbali Al-Maqdisi atau Iman Ibnu Qudamah rahimahullah (wafat 7 Juli 1223 M di Damaskus, Suriah) dari madzhab Hambali juga menuturkan :  

وَأَيُّ قُرْبَةٍ فَعَلَهَا، وَجَعَلَ ثَوَابَهَا لِلْمَيِّتِ الْمُسْلِمِ، نَفَعَهُ ذَلِكَ، إنْ شَاءَ اللَّهُ. أَمَّا الدُّعَاءُ، وَالِاسْتِغْفَارُ، وَالصَّدَقَةُ، وَأَدَاءُ الْوَاجِبَاتِ، فَلَا أَعْلَمُ فِيهِ خِلَافًا  

Artinya: “Dan apapun ibadah yang dia kerjakan, serta dia hadiahkan pahalanya kepada mayit muslim, akan memberi manfaat untuknya. Insya Allah. Adapun doa, istighfar, sedekah, dan pelaksanaan kewajiban maka saya tidak melihat adanya perbedaan pendapat (akan kebolehannya). (Abdullah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah, Kitab Al-Mughni, juz 5, halaman 79).

Adapun pendapat dari ulama besar yang sering menjadi rujukan ustadz-ustadz Wahabi yaitu Abul Abbas Taqiyuddin Ahmad bin Abdul Halim bin Abdus Salam bin Abdullah bin Taimiyah Al-Harrani Al-Hanbali Ad-Dimasyqi atau, Syekh Ibnu Taimiyyah rahimahullah (22 Januari 1263 M, Harran, Turki –  26 September 1328 M, Istana Damaskus, Suriah), dalam kitab Majmu’ul Fatawa disebutkan :  

وَأَمَّا الْقِرَاءَةُ وَالصَّدَقَةُ وَغَيْرُهُمَا مِنْ أَعْمَالِ الْبِرِّ فَلَا نِزَاعَ بَيْنَ عُلَمَاءِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ فِي وُصُولِ ثَوَابِ الْعِبَادَاتِ الْمَالِيَّةِ كَالصَّدَقَةِ وَالْعِتْقِ، كَمَا يَصِلُ إلَيْهِ أَيْضًا الدُّعَاءُ وَالِاسْتِغْفَارُ وَالصَّلَاةُ عَلَيْهِ صَلَاةُ الْجِنَازَةِ وَالدُّعَاءُ عِنْدَ قَبْرِهِ. وَتَنَازَعُوا فِي وُصُولِ الْأَعْمَالِ الْبَدَنِيَّةِ، كَالصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ وَالْقِرَاءَةِ. وَالصَّوَابُ أَنَّ الْجَمِيعَ يَصِلُ إلَيْهِ  

Artinya: “Dan adapun bacaan, sedekah, dan sebagainya, berupa amal-amal kebaikan, maka tidak ada perselisihan di antara para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah akan sampainya pahala ibadah harta, seperti sedekah dan pembebasan (memerdekakan budak). Sebagaimana sampai kepada mayit juga, pahala doa, istighfar, shalat jenazah, dan doa di samping kuburannya. Para ulama berbeda pendapat soal sampainya pahala amal jasmani, seperti puasa, shalat, dan bacaan. Menurut pendapat yang benar, semua amal itu sampai kepada mayyit. (Ahmad bin Abdul Halim bin Taimiyyah, Kitab Majmu’ul Fatawa, juz 24, halaman 366).


Sources by Al-Faqir Ahmad Zaini Alawi Khodim Jamaah Sarinyala

https://www.laduni.id/post/read/74875/tahlilan-menurut-mazhab-hambali.html