Laduni.ID, Jakarta – Setelah masa khalifah Umar bin Abdul Aziz eksistensi kekhalifahan Bani Umayyah benar-benar mulai banyak berkurang di berbagai daerah kekuasaannya.
Di mulai dari masa khalifah Yazid bin Abdul Malik (Yazid II) dan kemudian kita akan menelusuri semakin dalam, masalah apa yang menggerogoti rasa kepercayaan umat muslim kepada pemerintah Bani Umayyah di masa khalifah selanjutnya yaitu Hisyam bin Abdul Malik.
Masalah Bani Umayyah
Hisyam bin Abdul Malik memulai masa pemerintahannya dengan menggeser ibukota pemerintahan Bani Umayyah ke Rafashah di dekat sungai Eufrat. Tujuan ini dilakukan untuk menghindari serangan penyakit menular yang biasanya menyerang daerah Damaskus.
Sebenarnya masalah Bani Umayyah ini hanyalah sekedar pajak kepada masyarakatnya. Umar bin Abdul Aziz menghapus beberapa pajak kepada orang-orang yang dinilai kurang mampu sehingga meringankan bebannya.
Di masa setelahnya, pajak-pajak itu di diwajibkan kembali dan tidak ada Rukhsah bagi siapapun, Hisyam menilai bahwa pemasukan Negara berkurang atas sebab perlakuan Umar bin Abdul Aziz.
Tapi coba mari kita berfikir, di masa Umar, seluruh masyarakat muslim merasa cukup akan kebutuhannya, pemerintahan juga berjalan semestinya, kemakmuran dimana-mana, lalu bagaimana bisa mereka berkata bahwa pemasukan Negara berkurang karena kebijakan Umar. Atau jangan-jangan, pemasukan ke kantong “pemerintah tamak’ yang sudah mulai berkurang.