Tahun 813-833 M: Mengapa Al-Makmun Dibenci oleh Ulama? Sebuah Perjalanan Kontroversial

Laduni.ID, Jakarta – Al-Makmun, putra Harun Ar-Rasyid, dikenal sebagai salah satu khalifah Abbasiyah yang paling menonjol dalam sejarah Islam. Ia dihormati sebagai pelindung ilmu pengetahuan, yang mendirikan Baitul Hikmah dan memfasilitasi penerjemahan besar-besaran karya-karya Yunani ke dalam bahasa Arab.

Namun di sisi lain ia juga dianggap kontroversial, terutamma di kalangan para ulama, karena kebijakan keagamaan dan campur tangannya dalam teologi Islam.

Al-Makmun

Al-Makmun memiliki nama lengkap Abdullah Al-Makmun bin Harun Ar-Rasyid. Ia adalah saudara Al-Amin dari ibu yang berbeda, ibunya merupakan seorang budak dari Persia bernama Marajil. Inilah yang mungkin menjadi alasan dalam wasiat Harun Ar-Rasyid mendahulukan Al-Amin sebagai khalifah lebih dulu dibanding Al-Makmun.

Secara umur, Al-Makmun lebih tua beberapa bulan dengan Al-Amin. Meskipun bukan dari ibu bangsawan sebagai anak dari khalifah, Al-Makmun mendapatkan porsi pendidikan yang sangat baik sejak kecil.

Salah satu ciri utama Al-Makmun yaitu kecintaanya pada ilmu pengetahuan. Ia sering kali berdebat dengan para saarjana, filsuf, dan ilmuwan di berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Ia sangat cerdas, berpendirian kokoh, mempunyai cita-cita tinggi, dan pemberani, sifat inilah yang berbading terbalik dengan saudara beda ibunya.

https://www.laduni.id/post/read/526372/tahun-813-833-m-mengapa-al-makmun-dibenci-oleh-ulama-sebuah-perjalanan-kontroversial.html