RumahBaca.id – Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) dijadwalkan berlangsung di Lampung selama 2 hari (22-23/12/2021). Namun, hingga berita ini ditulis (24/12/2021) pukul 00:20 WIB Muktamar ke-34 NU belum juga usai.
Berdasarkan pantauan rumahbaca.id melalui channel YouTube resmi TVNU, sekitar pukul 00:10 WIB (24/12) tadi, rapat pleno IV tentang penyampaian hasil sidang Ahlul Halli Wal ‘Aqdi (AHWA) dalam Muktamar ke-34 NU telah selesai dan diketuk palu oleh pimpinan Rapat Pleno, Prof. Dr. M. Nuh, DEA.
Dalam kesempatan itu, telah disampaikan hasil sidang AHWA oleh KH Zainal Abidin, mewakili kesembilan anggota yang terdiri dari 1) KH. Dimyati Rais, 2) KH. Mustofa Bisri, 3) KH. Ma’ruf Amin, 4) KH. Anwar Mansur, 5) KH. TG. Turmudzi Badaruddin, 6) KH. Miftachul Akhyar, 7) KH. Nurul Huda Jazuli, 8) KH. Ali Akbar Marbun, dan 9) KH. Zainal Abidin.
“Dan akhirnya, kami majelis sidang AHWA sepakat memutuskan bahwa yang memimpin sidang AHWA yaitu KH Ma’ruf Amin,” jelas KH Zainal Abidin.
Lebih lanjut, KH Zainal Abidin, dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa seluruh anggota AHWA sepakat memilih KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU masa khidmat 2021-2026.
“Hanya saja, para anggota AHWA menyampaikan beberapa pesan atau syarat kepada Rais Aam terpilih,” imbuh KH Zainal Abidin.
Pesan yang dimaksud, lanjutnya, yaitu Rais Aam terpilih tidak merangkap jabatan di organisasi lain. Hal ini disetujui oleh seluruh anggota AHWA. Rais Aam diharapkan fokus di dalam pembinaan dan pengembangan Nahdlatul Ulama ke depan.
“Dan, alhamdulillah, beliau menjawab sami’na wa’atha’na (kami dengar dan menyepakati),” terang KH Zainal Abidin.
Dengan demikian, apakah ini berarti beliau, KH Miftachul Akhyar, bakal mundur dari jabatan sebagai ketua umum MUI Pusat? Wallahu a’lam.
Yang berikutnya, lanjut KH Zainal Abidin, para anggota AHWA meminta kepada KH Miftachul Akhyar agar nantinya menerima seluruh calon ketua umum Tanfidziyah, bila memenuhi syarat yang ada.
“Dan, Alhamdulillah, beliau menjawab sami’na wa’atha’na (kami dengar dan menyepakati),” tukasnya.
Sampai berita ini ditulis, muktamar masih berlangsung dengan agenda pernyataan demisioner pengurus PBNU masa khidmat 2015-2021, dilanjutkan dengan pemilihan Ketua Tanfidziyah/ Ketum PBNU 2021-2026.[]