Tiga Nasihat Gus Lik: Syukur, Doa, dan Istighfar dalam Menggapai Ridho Allah

Laduni.ID, Jakarta – Masih belum bisa menghapus duka, sejak 21 September 2024, umat Islam di Kediri dan sekitarnya kehilangan salah satu ulama besar yang kharismatik, KH Dauglas Toha Yahya, atau yang akrab disapa Gus Lik. Sosok yang dikenal sebagai seorang kiai dengan nasihat-nasihat menyejukkan dan penuh hikmah ini berpulang ke rahmatullah. Wafatnya meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat yang selama ini menjadikan nasihatnya sebagai pegangan hidup.

Gus Lik, yang kerap menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami, telah banyak menginspirasi umat untuk selalu bersyukur, berdoa, dan senantiasa memperbanyak istighfar. Kepergiannya bukan hanya meninggalkan ruang kosong dalam pengajian-pengajian malam Jumat, tetapi juga meninggalkan teladan hidup yang tak terlupakan.

Nasihat-nasihatnya masih selalu terkenang dan terngiang di benak para jamaahnya. Di antaranya adalah nasihat pada momen pengajian malam Jumat di Desa Bakung, Wates, Kediri, pada 29 September 2022. Di sejumlah media online, nasihat-nasihat dalam kesempatan tersebut telah banyak tersebar.

Dalam kesempatan pengajian tersebut, di pembukaannya, Gus Lik menyebutkan bahwa beliau membaca kitab karya Ibnu Hajar yang disyarahi oleh Syaikh Nawawi Al-Bantani. Beliau berkalakar seraya menegaskan betapa dahulu itu ulama Indonesia mendunia karena kealiman mereka.

  • Baca juga: 

https://www.laduni.id/post/read/526177/tiga-nasihat-gus-lik-syukur-doa-dan-istighfar-dalam-menggapai-ridho-allah.html