Ulama Banjar (177): KH. Muhammad Haderawi, HK

Nama KH. Muhammad Haderawi, HK kelahiran Babirik tanggal 25 Juli 1955 ini sangat dikenal dikalangan ulama dan Majelis Ta’lim di Banjarmasin. Aktifitasnya yang padat sebagai seorang pendakwah membuat ia jarang di rumah. Ia adalah Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam di Tatah Bangkal Luar dan Ketua Yayasan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al Futuhiyyah di Banjarmasin. Selain itu ia menjadi pengasuh empat Majelis Ta’lim yaitu Raudlaturrahmahdi Jalan A.Yani Km.9, Al-Futuhiyyahdi Kelayan A, Abdan Syakurodi Jalan Pandu dan Raudlatul Mubarakahdi Murung Raya.

Ayahnya Syekh H.M. Qadari Yusuf Al-Banjari dan ibunya Hj. Zahrah, mempunyai tujuh orang anak. Yang sulung bernama KH. Kasyful Anwar HK kini tinggal menetap di Sungai Luang Babirik, sedangkan KH. Muhammad Haderawi HK adalah anak bungsu. Diantara mereka ada beberapa orang saudaranya yang perempuan.

Jenjang pendidikan yang dilalui Haderawi adalah SDN dua tahun dan Madrasah Ibtidaiyah enam tahun, lalu melanjutkan ke Normal Islam dan SP.IAIN di Amuntai. Kemudian ia masuk ke Fakultas Syariah IAIN Antasari di Banjarmasin. Setelah belajar melalui pendidikan formal, ulama yang satu ini masih mendalami ilmu agama Islam dengan belajar mengaji duduk kepada para Tuan Guru yang ada di Negara, diantaranya KH. M. Hasyim, KH. M.Yasin dan KH. Djamhuri, di Amuntai dengan KH. Dachlan, di Kandangan dengan KH. Abd. Kadir Noor dan KH.A.Kusasi, di Martapura dengan KH. Zaini Abdul Ghani.

Baca juga:  Benarkah Al-Ghazali dan Al-Asy’ari Sumber Kemunduran Dunia Islam? (Bagian kedua)

Keinginan Muhammad Haderawi untuk menambah pengetahuan agama Islam tidak hanya terbatas di daerah sendiri, melainkan sampai ke Mekkah Al-Mukarramah. Di Tanah Suci umat Islam itu ia menjadi santri Salafiahselama lebih kurang 9 tahun dan belajar kepada ulama termasyhur diantaranya Said Muhammad Alwi Al-Maliki, Syech Muhammad Yasin Al Fadani dan Syekh Abd.Karim Al-Banjari, ulama yang mengajar di Masjidil Haram berasal dari Kandangan.

Ulama yang satu ini tidak pernah putus asa dalam berjuang. Bila saja kita niatkan sesuatu untuk kebaikan, insya Allah akan ada jalan untuk itu. Karena itu menurut Haderawi, diperlukan kesabaran dan keteguhan hati dalam berjuang.

Dari perkawinannya dengan Hj. Zuraidah, ia dikaruniai enam orang anak masing-masing bernama H.M.Zaroqie, Hj. Ni’mah, M.Ahyat, M.Imamul Muttaqin, M.Muhibbin dan Thaibah. Kini KH.Muhammad Haderawi HK., tinggal di Jalan Jend.A. Yani km.9 Komplek Arrahmah RT.03 RW.01 Kecamatan kertakl Hanyar Kabupaten Banjar.

https://alif.id/read/redaksi/ulama-banjar-177-kh-muhammad-haderawi-hk-b242853p/