Ulama Banjar (198): H.M. Marzuki Ismail, H.B

Abuya H. Juki lahir di Panjampang Bahagia pada tanggal 17 Juni 1964, beristrikan seorang wanita yang bernama Hj. Mursyidah Abu Hurairah dan mempunyai empat orang anak yaitu: Shaulatiah, A. Ihya Ulu Muddin, M. Ihya Ulu Muddin, dan M. Ridha Karimy.

Riwayat pendidikannya adalah diawali dari MIN Kupang Panjampang Bahagia, kemudian diteruskan menuntut ilmu ke Makkah Al-Mukarramah (1976-1987). Sehari-hari ia merupakan Guru Agama Swasta di Pondok Pesantren Darul Ulum, dan juga aktif berdakwah. Beliau aktif di Majelis Taklim Desa Panjampang Bahagia.

Sebagai seorang ulama, H.M. Marzuki yang juga disapa dengan Abuya ini tahu betul posisi dirinya. Karena itu dalam keseharian beliau menempatkan diri sesuai dengan posisinya sebagai ulama.

Beliau tampil di tengah-tengah umat maupun masyarakat dengan apa adanya, tawaddu’ dan berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat terutama kepada para santri dan jemaah Majelis Taklim. Kesederhanaan dan keutamaan pribadi inilah yang membuat beliau selalu dihormati, dan dimuliakan oleh masyarakat.

Sosok ulama yang pernah menimba ilmu di Mekkah Al-Mukarramah selama lebih dari sepuluh tahun ini, memiliki ciri tersendiri yaitu tidak membanggakan diri, tidak menyembunyikan ilmu dan tidak menyakiti perasaan orang. Beliau justru bisa tampil kapan saja dan di mana saja dengan meneladani sepak terjang Rasulllah SAW.

Baca juga:  122 Tahun Tebuireng dan Gus Dur (4): Mengusulkan Berdirinya SMP dan SMA

H. Juki mempunyai prinsip yaitu: “Hidup penuh ikhlas, sabar, syukur, ridha, zuhud, tawakkal, ingat mati, dan penuh kesahajaan”. Tausiah beliau adalah “Shalat berjamaah dan bantu orang yang susah, hidup dengan istiqamah”.

Sumber Naskah: Tim Penulis LP2M UIN Antasari Banjarmasin dan MUI Provinsi Kalimantan Selatan.

https://alif.id/read/redaksi/ulama-banjar-198-h-m-marzuki-ismail-h-b-b243461p/