Usai FGD Dakwah, LD PBNU Rencana Gelar Festival Budaya Bareng Lesbumi

Surabaya, NU Online Jatim

Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD ​​PBNU) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Strategi Segmentasi Dakwah Perkotaan di lantai 8 Gedung PBNU, pada Kamis (23/5/2024). Pasca acara direncanakan bakal menggelar festival budaya lintas negara.

 

Plh Ketua LD PBNU KH Choirul Anam mengatakan, rencana agenda tersebut berkolaborasi dengan Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi). Hal tersebut bagian dari amanat dari rapat pleno PBNU beberapa waktu lalu.

 

“Ini adalah amanat dari rapat pleno di PBNU, yaitu bekerja sama dengan Lesbumi untuk mengadakan pagelaran tradisional. Secara event dan konten, ini adalah bagian dari cara LDNU berperan. Kolaborasi ini bisa kita godok bersama,” ujar Kiai Anam dilansir NU Online, Sabtu (25/05/2024).

 

Kiai Anam berharap rencana ini dapat terwujud dalam waktu dekat. Ia menuturkan bahwa festival ini bertujuan untuk memperlihatkan kekayaan budaya NU kepada dunia internasional, memperkuat peran NU dalam diplomasi budaya, dan mempererat hubungan antarnegara melalui seni dan budaya.

 

“Saya berharap akan ada semacam festival budaya lintas negara, sehingga NU dengan banyak budaya yang bisa ditampilkan dapat juga dilirik oleh negara lain,” katanya.

 

“Dalam hal perencanaan, ini sudah kita rencanakan dengan Lesbumi. Menjadi wujud nyata, insyaallah,” tambah Kiai Anam.

 

Beberapa waktu lalu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya meminta Lesbumi tidak hanya menjadi tempat bagi para seniman dan pegiat kebudayaan untuk berkembang, tetapi juga sebagai wahana dakwah yang mempromosikan nilai-nilai Islam melalui karya-karya seni yang dihasilkan.  

 

“Jadi, kesenian sebagai wahana dakwah. Kesenian sebagai instrumen dakwah. Jadi substansinya adalah dakwah, nilai-nilai agama. Kendaraannya kesenian,” kata Gus Yahya dalam pembukaan Peringatan Harlah LXIV dan Rakornas Lesbumi VI di Yogyakarta, Ahad (5/5/2024). 

 

Gus Yahya menjelaskan, pembentukan Lesbumi awalnya dipandang penting oleh KH Abdul Wahab Chasbullah untuk menggalang para seniman dan pegiat kebudayaan generasi baru. Figur-figur penting seperti sineas Usmar Ismail dan produser musik Djamaluddin Malik turut terlibat dalam proses awal pendirian Lesbumi.

 

“Pada waktu itu, KH Abdul Wahab Chasbullah memandang perlu menggalang para seniman dan para pegiat kebudayaan dari generasi baru yang mengembangkan aktivitas kesenian baru,” tuturnya.

 

“Maka pada waktu itu, direkrutlah untuk bergabung dengan NU orang-orang seperti Usmar Ismail, seorang sineas, seniman film. Orang-orang seperti Djamaluddin Malik, seorang produser musik-musik baru,” terangnya.


https://jatim.nu.or.id/metropolis/usai-fgd-dakwah-ld-pbnu-rencana-gelar-festival-budaya-bareng-lesbumi-gSnCu