Ziarah di Makam KH. Irfan bin Musa, Muasis Pesantren APIK Kaliwungu

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta – KH. Irfan bin KH. Musa adalah salah seorang ulama besar Kaliwungu era 1910-an. Pada tanggal 12 Februari 1919 M atau bertepatan dengan tanggal 12 Dzulhijjah 1338 H, beliau mendirikan Pondok Pesantren dengan nama Al-Ma’hadus Salafi al-Kaumani.

KH. Irfan adalah penggerak dan pembuka peradaban Kaliwungu sebagai Kota Santri ,Generasi Ke 3 setelah Kiyai Guru Asy’ari (1746-1876 ) dan Pembabat alas Kaliwungu Sunan Katong .

Profil

KH. Irfan lahir pada tahun 1859 di Kota Kaliwungu, putra dari Pasangan Kyai Musa dan Ibu Khodijah. Beliau adalah anak ke 19 dari 20 bersaudara.

Nasab

KH. Irfan bin Musa masih keturunan dari Prabu Brawijaya ke V dengan silsilah sebagai berikut:

  1.     Prabu Brawijaya V Bhre Kertabhumi
  2.     Bondan Kejawan atau Lembu Peteng
  3.     Kyai Ageng Getas Pandawa
  4.     Kyai Ageng Selo
  5.     Kyai Ageng Enis
  6.     Kyai Ageng Pemanahan
  7.     Panembahan Senopati Mataram
  8.     Kyai Jewo Seto
  9.     Kyai Qomaruddin
  10.     Kyai Ma’arif
  11.     Kyai Abdul Baqi
  12.     Kyai Musa
  13.     KH. Irfan

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Irfan bin Musa

Guru-Guru Beliau

Guru-guru beliau selama hidupnya adalah sebagai berikut:

  1. Kiyai Ismail
  2. Kiyai Abdul Karim Ulama kampung Petekan
  3. Kiyai Abdul Manan Ulama kampung Sarean
  4. Kiyai Barnawi
  5. Syaikh Muhtarom Nahrowi
  6. Syaih Mahfudz bin Abdullah At-Tarmasy.
  7. KH. Idris Kamali

Lokasi Makam

KH. Irfan bin Musa Ahad kliwon setelah Dzuhur tanggal 13 Ramadhan 1349 H/ 1 Februari 1931 dan dimakamkan di Pemakaman Kp. Djagalan, Kutoharjo, Kaliwungu.

Haul

Haul KH. Irfan bin Musa diadakan setiap tahun sekali di pondok pesantren APIK, Kaliwungu, Kendal. Haul beliau diperingati pada bulan Ramadhan untuk tanggal haul akan diberitahukan pihak keluarga besar pondok pesantren APIK Kaliwungu.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. Irfan bin Musa banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Kendalsaja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek Pemakaman Kampung Djagalan, Kutoharjo, Kaliwungu.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam  KH. Irfan bin Musa, dibukakan akal pikiran dan hatinya dalam menerima ilmu, dimudahkan dalam mencari rezeki, dan dimudahkan dalam mencapai cita-citanya, dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah

Peninggalan

Beliau adalah pendiri sekaligus pengasuh Pondok pesantren APIK Kaliwungu, Kendal:
Pondok Pesantren APIK Kaliwungu Kendal didirikan pada tanggal 12 Pebruari 1919 oleh KH. Irfan bin KH. Musa bin Abdul Baqi bin Mu’arif bin Qomaruddin bin Jiwo Suto (Panembahan Demak Bintoro). Pada awal berdirinya Pondok Pesantren ini, Pendiri dan Tokoh masyarakat sekitar Kaliwungu sepakat untuk memberi nama Al Ma’hadus Salafi Al-Kaumani.

Pemberian nama Pondok Pesantren tersebut bukan tanpa alasan melainkan dilatarbelakangi oleh fakta bahwa para santri yang belajar di sana berasal dari daerah sekitar Masjid Jami’ Al-Muttaqien Kaliwungu. Dimana pada jaman dahulu masyarakat yang tinggal di sekitar masjid disebut masyarakat kauman. Sementara tujuan dari kegiatan belajar tersebut adalah agar para santri mengetahui dan meneladani para orang soleh terdahulu (salafi).

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Kendal di antaranya:
Kerupuk Petis, Kerupuk Tayamum, Emping Bandeng, Getuk Goreng, Kerupuk Rambak, Keripik Buah, Payung Kertas, Gerabah

https://www.laduni.id/post/read/517503/ziarah-di-makam-kh-irfan-bin-musa-muasis-pesantren-apik-kaliwungu.html