Daftar Isi
Laduni.ID, Jakarta – KH. Khozin Yahya beliau adalah ulama besar dari Gondanglegi Malang, beliau adlah putera dari KH. Yahya Sabrowi dan pengasuh pesantren Raudlatul Ulum, Gondanglegi, Malang.
Profil
KH. Khozin Yahya lahir pada malam Kamis, (jam 2) 16 Jumada Akhir 1358 H / 02 Agustus1939 M. di Ganjaran, Gondanglegi, Malang, (di rumah KH. Bukhari yang saat ini ditempati oleh KH. Mujtaba Bukhari). Beliau merupakan putra pertama pasangan KH. Yahya Syabrowi dan Nyai Hj. Mamnunah Bukhari. KH Yahya Syabrowi memberi nama ‘Khozin’sebagai bentuk tafa’ulan (mengharap kebaikan) kepada guru beliau KH. Khozin, pengasuh Pesantren Siwalan Panji Buduran Sidoarjo.
Guru-guru beliau selama menuntut ilmu adalah:
- KH. Yahya Syabrowi (ayah)
- KH. Ramli Tamim Jombang
- KH. Baidlowi Rembang
Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Khozin Yahya
Lokasi Makam
Pada malam Senin, lewat tengah malam, tanggal 27 Ramadlan 1420 H / 2 Januari 2000 M, KH. Khozin Yahya wafat setelah mengalami beberapa penyakit komplikasi. Beliau dimakamkan di area selatan Masjid Ganjaran, berdekatan dengan makam Ayahandanya KH. Yahya Syabrowi dan Kakeknya KH. Bukhari. Semoga Allah menerima semua amal ibadah dan perjuangannya, serta mengampuni segala kesalahan dan dosanya. Amin.
Haul
Haul KH. Khozin Yahya diperingati setipa tahun sekali di kalender Islam pada bulan Ramadhan, Haul beliau diadakan di pesantren Raudlatul Ulum 1, Gondanglegi, Malang. untuk tanggal Haul beliau akan diberitahukan oleh pihak keluarga besar pesantren Raudlatul Ulum 1 Malang.
Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani
1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua
Fadilah
Makam KH. Hasan Basri banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Kab. Karawang saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek Pemakaman pesantren Mursyidul Falah Kab. Karawang
Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam beliau maka akan dimudahkan dalam mencari ilmu, dimudahkan dalam cita-citanya, dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah
Peninggalan
Pondok Pesantren
Pada tahun 1987 M, pendiri PP. Raudlatul Ulum 1 KH. Yahya Syabrowi wafat. Sebelum Jenazah diberangkatkan ke maqbarah, Sayyid Alwi Al-Idrus, mengumumkan kepada para hadirin bahwa penerus di PP. Raudlatul Ulum 1 adalah KH. Khozin Yahya. Sejak saat itu, KH. Khozin Yahya menghabiskan waktunya di PP. Raudlatul Ulum 1. Beberapa kegiatan mengajarnya di sekolah Raudlatul Ulum mulai dikurangi.
Di Pesantren beliau meneruskan wadzifah KH. Yahya Syabrawi baik terkait shalat berjamaah, mengaji kitab, memperluas bangunan pesantren putri dan sebagainya, yang waktu itu dibantu oleh adik iparnya KH. Mursyid Alifi. KH. Khozin Yahya mulai merintis beberapa amaliyah setelah shalat, diantaranya adalah membaca beberapa surat setelah berjamaah, seperti Surat Yasin, surat Ar-Rahman, Al-Waqiah, Al-Mulk dan sebagainya, hal ini diawali kesenangan beliau membaca Al-Qur’an sejak muda, baik sebelum shalat maupun setelah shalat.
Oleh-oleh
Oleh-oleh yang bisa dibawa pulang usai ziarah di Malang di antaranya:
Buah Apel, Sari Apel, Keripik Ceker, Aneka Keripik Buah, Pia Mangkok, Malang Strudel, Jenang Apel, Madu Klenceng