Ziarah di Makam KH. Nawawi, Ulama Pejuang dari Mojokerto

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta – KH. Nawawi Mojokerto beliau adalah ulama pejuang dari Mojokerto mempertahankan kemerdekaan Indonesia. KH. Nawawi berjasa besar dalam Nahdlatul Ulama, beliau berjasa besar dalam pendirian Nahdaltul Ulama pada tahun 1928. Masa perjuangan melawan penjajahan Belanda, KH. Nawawi terpilih sebagai Komandan Laskar Sabilillah yang melakukan pergerakan di daerah Mojokerto, Damean, Sepanjang, dan Sukodono.

Profil

KH. Muhammad Nawawi lahir pada 1886 di Dusun Lespadangan, Desa Terusan, Kecamatan Gedeg, Mojokerto. Ayahnya, Munadi, dan ibundanya bernama Siti Khalimah.

Guru-guru beliau selama menuntut ilmu adalah:

  1. KH. Kholil Bangkalan
  2. KH. Hasyim Asy’ari

Lokasi Makam

KH. Muhammad Nawawi telah memperlihatkan kepemimpinannya saat terlibat langsung dalam pertempuran melawan tentara Belanda di garis depan. Hingga akhirnya beliau gugur sebagai seorang syuhada yang membela agama dan negara pada 22 Agustus 1946. Sebelum mengembuskan napas terakhir, dia sedang mengikuti pertempuran di Desa Plumbungan, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo. KH. Nawawi dimakamkan di TPU Desa Losari, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Beliau pernah berwasiat jika gugur minta dimakamkan di pemakaman umum.

Haul

Haul beliau diperingati tiap tahun sekali di kalender islam pada bulan Sya’ban, tempat haul beliau di pesantren PPTQ An-Nawawi Mojokerto, untuk tanggal akan diberitahu pihak keluarga besar pesantren An-Nawawi Mojokerto.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. Nawawi banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Mojokerto saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek Pemakaman TPU Desa Losari, Mojokerto.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. Nawawi, dimudahkan dalam mencari ilmu, dimudahkan dalam Cita-citanya, dimudahkan dalam mencapai derajatnya, dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibawa pulang usai ziarah di Mojokerto di antaranya:
Kerupuk Rambak, Onde-Onde, Sate Bangil, Sate Keong, Sinom, Kerupuk Upil, Keciput Wijen, Kerupuk Memble.

https://www.laduni.id/post/read/518079/ziarah-di-makam-kh-nawawi-ulama-pejuang-dari-mojokerto.html