Daftar Isi:
1. Profil
2. Guru-Guru
3. Lokasi Makam
4. Motivasi Ziarah Menurut Syekh Nawawi Al-Bantani
5. Oleh-oleh
6. Referensi
1. Profil
Syekh Mas’ud lahir pada tahun 1923, di Purworejo, Jawa Tengah. Beliau merupakan putra dari pasangan Kyai Muhyidin dengan Nyai Sangadah. Ayah beliau adalah pendatang dari Purworejo, Jawa Tengah yang menetap di Kawunganten sebagai petani sekaligus sebagai Kyai yang mengajarkan agama Islam.
Usia kanak-kanak Syekh Mas’ud hidup bahagia dalam lingkungan keluarga besarnya. beliau menikmati masa kecilnya dengan belajar dan bermain bersama saudara-saudaranya. beliau dan saudara-saudaranya setiap malam habis maghrib belajar agama kepada ayahnya, Kyai Muhyidin.
Pada umur 10 (sepuluh) tahun, Syekh Mas’ud dikirim ayahnya ke Desa Sarwadadi Kawunganten untuk belajar Al-Qur’an kepada Kyai Hanafi, kurang lebih selama dua tahun. Kemudian meneruskan belajar ke Wajasari, Kebumen. Syekh Mas’ud tekun mempelajari dan menghafal Kitab Alfiyah Ibn Malik kepada KH. Ahmad bin Muhammad Husein Wajasari selama empat tahun.
Syekh Mas’ud menghabiskan masa mudanya di pesantren-pesantren yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hampir tiga puluh tahun beliau berada di pesantren untuk menuntut ilmu.
Syekh Mas’ud juga pernah bertemu dengan Syekh Yasin bin Isa Al-Fadani, yaitu ketika Syekh Yasin berkunjung ke Indonesia pada tahun 1990 M. Syekh Mas’ud bahkan sering diajak bermusyawarah dan berkorespondensi dengan beliau untuk menyelesaikan permasalahan fiqih yang melibatkan ulama-ulama Timur Tengah.
Simak juga biografi beliau di: Biografi Syekh Mas’ud Kawunganten.
2. Guru-Guru
1. Kyai Muhyidin (ayah),
2. Kyai Hanafi Kawungaten,
3. KH. Ahmad bin Muhammad Husein Wajasari,
4. Syekh Ikhsan bin Dahlan, Pondok Pesantren Al-Ikhsan Jampes,
5. KH. Masduqi Lasem,
6. KH. Ahmad bin Syuaib,
7. KH. Zubair Dahlan, Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang,
8. Sayyid Sagaf Magelang,
9. KH. Wahid Hasyim, Pesantren Tebuireng Jombang,
10. Syaikh Yasin Al-Fadani.
3. Lokasi Makam
Syekh Mas’ud dimakamkan di Kompleks Pesantren Al Barokah. Panjatan, Kawunganten Lor, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah 53253. Untuk mempermudah masyarakat berziarah.
Pada hari Sabtu tanggal 5 Maret 1994 M atau bertepatan dengan tanggal 22 Ramadhan 1414 H, Syekh Mas’ud menghembuskan nafas terakhir. beliau meninggal dunia pada usia 68 tahun.
4. Motivasi Ziarah Menurut Syekh Nawawi Al-Bantani
1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua
5. Oleh-Oleh
1. Gembus
2. Kerupuk Tengiri
3. Lanting
4. Sale Pisang
5. Rempeyek Yutuk
6. Keripik Pisang
6. Referensi
Diolah dan dikembangkan dari data-data yang dimuat di situs: Biografi Syekh Ma’sud Desa Kawunganten Lor Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap, (Skripsi Aziz Nur, Mahasiswa Fakultas Adab Jurusan Sejarah Peradaban Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 2010).