Daftar Isi
Laduni.ID, Jakarta – KH. Ahmad Abrori Akwan adalah ulama besar dari Kabupaten Pesawaran, Lampung. KH. Ahmad Abrori Akwan atau panggilan akrabnya Buya Abrori sering dipanggil oleh masyarakat, selain aktif dan getol dalam mengurusi organisasi-organisasi sosial kemasyarakatan, juga dikenal sebagai orator ulung atau “Macan Podium”. Itu karena Buya Abrori mampu mengutarakan hal-hal yang sebenarnya sulit menjadi lebih jelas dan gamblang. Pidatonya mudah diterima semua kalangan. Beliau sanggup membuat hal-hal yang berat menjadi ringan, sesuatu yang sebenarnya membosankan menjadi mengasyikan, sesuatu yang kelihatannya sepele menjadi amat penting.
Profil
KH. Ahmad Abrori Akwan lahir di Bindu, Peninjauan, OKU, Sumatera Selatan pada tanggal 31 Desember 1947. Beliau adalah putra kedua dari lima bersaudara dari pasangan Kiyai Ahmad Akwan bin Hasbullah dan Nyai Sayyah binti Muhammad Sholih.
Lokasi Makam
Beliau wafat pada hari Senin 25 Juni tahun 2012 di Kedinding Surabaya, seusai mengikuti acara haul Masyayikh di Pondok Pesantren al-Fithroh Kedinding Surabaya. Jasad beliau dimakamkan di pemakaman keluarga pesantren Al-Hidayat Gerning.
Haul
Haul diadakan setiap tahun sekali di pondok pesantren Al-Hidayat Gerning. Haul beliau diperingati pada bulan Sya’ban untuk tanggal haul akan diberitahukan pihak keluarga besar pondok pesantren Al-Hidayat.
Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani
1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua
Fadilah
Makam KH. Ahmad Abrori Akwan banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Lampung saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Lampung yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek Pemakaman pondok Al-Hidayat, Gerning.
Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. Ahmad Abrori Akwan, dibukakan akal pikiran dan hatinya dalam menerima ilmu, dimudahkan dalam mencapai cita-citanya, dimudahkan dalam hajatnya, dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah
Peninggalan
Beliau adalah pendiri sekaligus pengasuh Pondok pesantren Al Hidayat Gerning, Kabupaten Pasewaran, Lampung.
Pondok Pesantren Al-Hidayat didirikan pada tahun 1980 oleh KH. Ahmad Abrori Akwan di Desa Gerning Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran Propinsi Lampung. Awalnya hanya sebuah Pondok Pesantren yang ditandai dengan dua unit bangunan yang dipergunakan sebagai ruang kelas dan aula. Seiring dengan bertambahnya jumlah santri yang berasal dari daerah yang jauh dari Desa Gerning, maka pada tahun 1986 di bangun lagi satu unit asrama putri dengan tiga buah kamar.
Pada tahun 2010 Pondok Pesantren Al-Hidayat mencoba mengembangkan sayapnya dengan mendirikan Madrasah Aliyah (MA) formal yang bangunannya direncanakan akan di bangun di dalam lokasi Pondok Pesantren. Selain itu Pondok Pesantren Al-Hidayat juga mendirikan cabang, yaitu, Pesantren Tahfidz Hidataul Qur’an khusus anak-anak dari usia 6 – 12 tahun yang lokasinya sekitar 500 meter dari Pondok Pesantren Induk.
Oleh-oleh
Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Lampung di antaranya:
Pie Susu Pisang, Keripik Pisang, Sambal Lampung, Kerupuk Cumi, Sambal Goreng Udang, Bakso Sony, Dodol Pandan, Kemplang, Keripik Nangka, Engkak, Kopi Durian.